Patrazone.com – Pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique, menyebut kemenangan timnya di final Liga Champions 2024/2025 sebagai pencapaian puncak atau “tujuan akhir” dari proyek yang ia emban sejak hari pertama menukangi PSG.
PSG tampil menggila di partai final dan berhasil meraih trofi Liga Champions pertama mereka sepanjang sejarah klub, setelah menggilas Inter Milan 5-0 di Allianz Arena, Munich, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
Dominasi Total PSG di Final
Lima gol kemenangan Les Parisiens dicetak oleh Achraf Hakimi (12’), Desire Doue (20’, 63’), Khvicha Kvaratskhelia (73’), dan Senny Mayulu (86’) dalam laga yang sepenuhnya dikuasai PSG dari awal hingga akhir.
“Sejak hari pertama saya di PSG, bahasa Prancis saya masih buruk, tapi saya sudah tahu satu hal: saya ingin mengisi lemari trofi klub ini,” ujar Luis Enrique usai laga, dikutip dari AFP.
Sempurnakan Treble, Balas Luka 2020
Trofi Liga Champions ini menjadi kado terindah untuk PSG, yang menuntaskan musim dengan treble winners setelah sebelumnya merebut Ligue 1 dan Coupe de France.
Ini juga menjadi penebusan atas kegagalan di final UCL 2019/2020, saat PSG dikalahkan Bayern Munich 0-1. Kali ini, mereka tampil sempurna dan menunjukkan mental juara yang tak tergoyahkan.
“Kami tahu ini trofi yang hilang. Dan sekarang, kami telah mencentang kotak itu. Trofi itu sudah masuk tas dan akan kami bawa pulang,” kata Enrique dengan nada puas.
Tumbangkan Trio Inggris di Fase Gugur
Perjalanan PSG menuju final bukan tanpa tantangan berat. Mereka secara beruntun menyingkirkan tiga tim asal Inggris—Liverpool, Aston Villa, dan Arsenal—di babak gugur, sebelum mengalahkan Inter Milan di final.
Performa solid itu membuktikan bahwa PSG bukan hanya unggul di atas kertas, tapi juga matang secara taktik dan mental juara.
Momen Emosional untuk Putri Tercinta
Kemenangan ini juga menjadi momen penuh makna personal bagi Luis Enrique, yang kehilangan putrinya, Xana, akibat kanker pada 2019 lalu.
Selepas laga, suporter PSG membentangkan spanduk menyentuh bergambar ayah dan anak menancapkan bendera PSG, menggambarkan momen yang sama seperti yang dilakukan Enrique dan mendiang putrinya saat meraih gelar Liga Champions bersama Barcelona di Berlin 2015.
“Emosional sekali. Saya tidak butuh gelar ini untuk mengingat putri saya. Ia selalu bersama saya, di hati saya, dan keluarga kami. Saya merasakan kehadirannya malam ini,” ujar pelatih berusia 53 tahun itu dengan suara bergetar.
PSG Cetak Sejarah, Enrique Ukir Treble Kedua
Keberhasilan ini membuat PSG resmi bergabung ke jajaran elite Eropa dengan trofi Liga Champions pertama dalam sejarah klub, sekaligus menjadi gelar treble kedua bagi Luis Enrique setelah sebelumnya bersama Barcelona pada 2014/2015.
Sejak dibeli oleh Qatar Sports Investments pada 2011, PSG telah mendominasi Ligue 1, namun Liga Champions selalu menjadi “mimpi suci” yang belum terwujud—hingga akhirnya malam di Munich jadi titik kulminasi dari semua upaya panjang itu.