Kisah Pria Bugar yang Terdiagnosis Kanker Paru Stadium Akhir, Gejalanya Muncul dari Kaki

Patrazone.com – Seorang pria sehat dan rajin berolahraga didiagnosis mengidap kanker paru-paru stadium akhir, meski tidak memiliki riwayat merokok. Diagnosis mengejutkan ini bermula dari satu gejala yang tak disangka—nyeri dan pembengkakan di betis.

Adalah Chad Dunbar, pria berusia 45 tahun asal Utah, Amerika Serikat, yang mengalami kisah langka sekaligus menyentak kesadaran banyak orang. Meski aktif bersepeda hingga ribuan kilometer setiap musim, Dunbar tetap tidak luput dari penyakit mematikan ini.

“Saya baru saja menyelesaikan 4.800 kilometer bersepeda gunung musim itu. Saya rasa paru-paru saya mungkin bagian tubuh saya yang paling sehat,” ungkap Dunbar dalam video yang dibagikan The Young Lung Cancer Initiative, dikutip dari Daily Mail, Rabu (4/6/2025).


Gejala Awal: Nyeri di Kaki, Bukan Batuk

Saat itu, satu-satunya keluhan Dunbar hanyalah rasa sakit dan pembengkakan di salah satu betis. Ia mengira itu hanya cedera otot karena latihan berat.

Namun hasil pemeriksaan medis menunjukkan kenyataan yang jauh lebih mengerikan: kanker paru-paru stadium akhir yang telah menyebar ke otak, hati, tulang, dan kelenjar getah bening di dada.

“Perawat masuk dan berkata, ‘Anda mengidap kanker paru-paru.’ Saya langsung berpikir, tidak mungkin,” kenangnya.


Fakta Mengejutkan: Tidak Pernah Merokok

Dunbar mengaku tidak pernah merokok sepanjang hidupnya. Ia adalah sosok yang disiplin dalam menjaga kebugaran tubuh. Namun kenyataan berkata lain. Mutasi genetik RET, salah satu jenis mutasi langka dalam kanker paru, ditemukan pada sel-sel tumornya.

Mutasi RET dikenal sebagai penyebab sekitar 2 persen kasus kanker paru non-perokok, khususnya pada usia muda.

“Kanker paru-paru bukan hanya penyakit perokok. Saya hidup sehat, tapi ternyata tidak cukup,” tegasnya.


Apa Itu Mutasi RET dan Mengapa Gejala Bisa Muncul di Kaki?

Mutasi RET menyebabkan sel berkembang biak secara tidak terkendali. Saat kanker menyebar ke kelenjar getah bening atau organ vital, ia bisa menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan, seperti yang terjadi di betis Dunbar.

Gejala umum kanker paru-paru memang meliputi batuk kronis, infeksi dada berulang, hingga sesak napas, tetapi jika sudah menyebar, gejala bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti pembengkakan anggota tubuh akibat limfedema.


Peluang Hidup Tipis, Tapi Masih Berjuang

Setelah menjalani kemoterapi dan pengobatan target, hasil pemindaian awal menunjukkan kemajuan: tumor di otak dan paru-paru mengecil, bahkan beberapa titik hilang.

Namun pada 2024, pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor di otak dan hati kembali tumbuh. Peluang hidup yang diberikan oleh dokter sangat kecil: hanya lima persen untuk bisa bertahan lebih dari lima tahun.

“Itu sulit diterima. Tapi saya masih di sini, dan saya memilih untuk tetap berjuang. Saya ingin menikmati setiap momen bersama anak dan istri saya,” ucapnya dengan tegar.


Pesan Penting: Waspadai Gejala Tak Biasa

Dunbar kini menggunakan kisah hidupnya untuk meningkatkan kesadaran akan kanker paru-paru, terutama pada orang muda dan mereka yang tidak memiliki faktor risiko konvensional seperti merokok.

“Waspadai tubuh Anda. Dengarkan gejala sekecil apapun. Jangan abaikan hanya karena merasa sehat,” pesan Dunbar.

Patrazone
Exit mobile version