Patrazone.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan capaian positif dalam kinerja layanan angkutan barang sepanjang Januari hingga Mei 2025. Total volume angkutan yang berhasil dilayani mencapai 27,73 juta ton, meningkat 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut Vice President Public Relations KAI Anne Purba, peningkatan volume ini menunjukkan kinerja yang konsisten sekaligus kesiapan KAI dalam menghadapi implementasi kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (Zero ODOL) pada tahun 2026.
“Peningkatan volume angkutan ini menegaskan peran strategis KAI dalam mendukung ketahanan energi nasional, efisiensi distribusi logistik, serta pembangunan ekonomi daerah,” ujar Anne dalam keterangan resminya, Minggu (8/6/2025).
Dominasi Batu Bara, Lonjakan Signifikan pada Angkutan Pupuk
Dari total angkutan 27,73 juta ton, komoditas batu bara mendominasi dengan kontribusi sebesar 23,01 juta ton atau sekitar 82,97 persen dari total volume. Batu bara menjadi komoditas vital yang menopang pasokan energi nasional, khususnya untuk pembangkit listrik.
Tak hanya itu, pertumbuhan mencolok juga terlihat pada komoditas pupuk. Hingga Mei 2025, KAI telah mengangkut 13.230 ton pupuk, melonjak hingga 94 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (6.810 ton).
Secara bulanan, pada Mei 2025 saja, volume pupuk yang dikirim mencapai 4.110 ton, naik 26,85 persen dibandingkan Mei 2024 (3.240 ton). Kinerja ini disebut sebagai kontribusi strategis KAI terhadap program ketahanan pangan nasional.
Logistik Retail Tumbuh 16 Persen, UMKM Semakin Percaya Layanan Kereta Api
Kinerja positif juga tercermin dalam layanan Barang Hantaran Paket (BHP) dan Parcel, yang mencatat volume sebesar 97.889 ton selama lima bulan pertama 2025. Angka ini meningkat 16 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 84.391 ton.
“Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat, khususnya pelaku UMKM, terhadap layanan logistik kereta api yang cepat, aman, dan kompetitif,” tambah Anne.
Target 2029: Batu Bara Capai 111 Juta Ton, Terminal Baru Siap Menyerap Volume Tambahan
KAI juga telah menetapkan target jangka panjang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029. Di antaranya:
- 111,2 juta ton batu bara
- 10,9 juta ton komoditas non-batu bara
Kontribusi terbesar akan datang dari kawasan Sumatera bagian selatan, dengan proyeksi tambahan volume hingga 27,8 juta ton.
Fasilitas pendukung seperti Terminal Tarahan II ditargetkan mampu menyerap 18 juta ton, sementara pengembangan fasilitas operasional Kertapati diperkirakan menambah 7 juta ton.
Keunggulan Moda KA: Efisien, Massal, dan Siap Zero ODOL
Moda kereta api memiliki keunggulan kapasitas dan efisiensi dibandingkan angkutan darat. Di Pulau Jawa, satu rangkaian kereta barang bisa menarik hingga 30 gerbong datar (masing-masing 42 ton). Sedangkan di Sumatera Selatan, kereta batu bara mampu menarik hingga 61 gerbong dalam satu kali perjalanan.
“Keunggulan ini menjadi modal penting menghadapi Zero ODOL, di mana kereta api akan menjadi tulang punggung distribusi logistik nasional yang aman, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Anne.