Bentrokan di Pemalang saat Ceramah Rizieq Shihab, GP Ansor hingga PWI LS Angkat Bicara

Patrazone.com – Kericuhan pecah saat Habib Rizieq Shihab (HRS) mengisi ceramah di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025). Bentrokan melibatkan massa Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Perwakilan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) hingga menyebabkan 15 orang terluka, termasuk aparat kepolisian.

Insiden yang terjadi dalam rangka peringatan bulan Muharam ini disesalkan berbagai pihak, termasuk Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang menekankan pentingnya penyelesaian secara damai dan penegakan hukum yang adil.


GP Ansor Kutuk Kekerasan, Dorong Dialog Damai

Kepala Satkornas Banser GP Ansor, Muhammad Syafiq Syauqi, menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut. Ia mengecam keras penggunaan kekerasan, apalagi dengan melibatkan senjata tajam dalam forum keagamaan.

“Kami mengutuk keras setiap bentuk kekerasan. Dalam iklim demokrasi, perbedaan pendapat itu wajar, tapi semua pihak harus menahan diri dan menjaga suasana damai,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Jumat (24/7/2025).

GP Ansor juga mendukung proses hukum yang transparan dan adil terhadap seluruh pihak yang terlibat, seraya mengapresiasi langkah cepat aparat keamanan dan pemerintah daerah dalam mengamankan lokasi dan mengevakuasi korban.

“Penanganannya harus bijak agar tidak memperuncing konflik di akar rumput. GP Ansor siap jadi fasilitator dialog untuk menghindari disinformasi dan kekerasan berulang,” tegas Syauqi.


PWI LS: Sudah Ada Peringatan, Tapi Diabaikan

Sementara itu, Koordinator Komunikasi Antarwilayah DPP PWI LS, Andi Rustono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan agar ceramah HRS tidak digelar. Ia menyebut hal ini disampaikan dalam forum bersama Kesbangpol, TNI, dan Polres pada 16 Juli 2025.

“Sudah ada kesepakatan informal agar HRS tidak berceramah, tapi ternyata tidak ditegakkan,” kata Andi, Kamis (24/7).

Andi mengklaim bahwa massa PWI LS datang untuk menyampaikan aspirasi secara damai, dan membantah tudingan membawa senjata tajam. Menurutnya, kericuhan dipicu serangan awal dari pihak lawan yang melempar batu.

“Kami tidak memulai. Mereka yang berpakaian putih melempar batu duluan, lalu terjadi chaos,” ujarnya.

Ia menegaskan, konflik ini bukan semata soal pengajian, melainkan soal narasi ceramah yang dinilai provokatif dan menyulut perpecahan.

“Negara tidak boleh absen. Ini soal pembelokan sejarah dan ujaran kebencian yang dilakukan secara masif,” tegas Andi.


Versi Kuasa Hukum Rizieq: Diadang Saat Akan Ceramah

Berbeda dengan klaim PWI LS, kuasa hukum Rizieq Shihab, Azis Yanuar, mengatakan insiden bermula saat rombongan HRS tiba di lokasi sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka sempat dihadang polisi untuk lewat jalur belakang panggung, namun tim pengawalan Rizieq menolak dan memilih jalur depan panggung.

“Panitia sudah sterilkan jalur depan dan aman. HRS akhirnya ceramah dengan lancar dan berkah,” kata Azis saat dikonfirmasi.

Azis menyebut bentrokan terjadi karena di jalur belakang sudah ada massa PWI LS yang diduga hendak menghadang.

“Mereka di jalur belakang panggung. Akhirnya terjadi bentrokan dengan warga dan panitia. PWI LS berhasil dipukul mundur,” ucapnya.

Azis juga menyampaikan bahwa bentrokan akhirnya bisa diredam aparat, meskipun beberapa orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka.


Polisi Catat 15 Orang Terluka, Buru Provokator

Pihak kepolisian menyatakan sebanyak 15 orang terluka akibat bentrokan tersebut, yang terdiri dari:

Polisi kini masih memburu pihak yang diduga sebagai provokator dalam insiden tersebut dan menjamin penyelidikan dilakukan secara profesional dan objektif.

Patrazone
Exit mobile version