Menkeu Desak Pembangunan Kilang Baru, Impor Minyak RI Tembus Rp350 Triliun

Patrazone.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendesak agar PT Pertamina (Persero) segera membangun kilang minyak baru demi menekan ketergantungan Indonesia terhadap impor migas yang terus membengkak setiap tahunnya.

Desakan itu disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Selasa (30/9/2025). Purbaya menyebut langkah konkret sangat dibutuhkan mengingat Indonesia sudah menjadi negara importir minyak sejak 2004, setelah sebelumnya sempat berjaya sebagai anggota OPEC.

“BBM kita—solar, diesel—banyak impornya. Sudah puluhan tahun begitu. Tapi kilang baru tak kunjung dibangun,” ujar Purbaya.


Impor Migas Masih Jadi Beban Besar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca migas Indonesia mencapai US$20,4 miliar pada 2024. Nilai ekspor migas hanya mencapai US$15,87 miliar, sementara impornya melonjak hingga US$36,27 miliar.

Dari angka itu, mayoritas disumbang oleh impor hasil minyak (BBM jadi) senilai US$25,92 miliar, naik 5% dibanding 2023. Sedangkan impor minyak mentah tercatat turun 7,08% menjadi US$10,35 miliar.


Per Agustus 2025: Impor Migas Masih Tembus Rp350 Triliun

Meski ada penurunan, nilai impor migas hingga Agustus 2025 tetap tinggi:

Penurunan ini dinilai belum cukup signifikan untuk mengatasi ketergantungan Indonesia terhadap BBM impor, apalagi jika belum ada pembangunan kilang dalam negeri secara masif.


Janji Kilang Pertamina Mandek?

Purbaya mengungkapkan, Pertamina pernah menjanjikan pembangunan tujuh kilang baru dalam rentang 2018–2023. Namun, hingga kini belum satu pun kilang terealisasi.

“Katanya tujuh kilang dibangun dalam lima tahun. Sudah tujuh tahun, belum ada satu pun. Bukan tak bisa, tapi Pertamina-nya males-malesan,” sindir Purbaya.

Ia bahkan menyebut bahwa saat itu ada investor asal Tiongkok yang siap membangun kilang, namun ditolak Pertamina dengan dalih akan membangun sendiri. Sayangnya, rencana itu tak kunjung terealisasi.


Subsidi Energi Terus Membengkak

Ironisnya, di tengah ketergantungan terhadap impor, subsidi energi pemerintah terus meningkat setiap tahun. Ketidakseimbangan ini menjadi beban fiskal jangka panjang yang harus segera diatasi lewat langkah strategis seperti pembangunan kilang dan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri.


DPR Diminta Ikut Tekan Danantara

Purbaya juga meminta Komisi XI DPR menekan Danantara, entitas pengelola aset negara, agar ikut mendorong Pertamina membangun kilang baru. Hal ini penting untuk menjaga ketahanan energi nasional dan memperbaiki defisit neraca perdagangan migas.

Patrazone
Exit mobile version