Patrazone.com – FBI mengeluarkan peringatan serius terkait modus baru para hacker yang membobol rekening bank warga Amerika Serikat lewat akses jarak jauh menggunakan perangkat yang sudah ada di ponsel pintar korban, tanpa perlu memasang malware baru.
Dilansir Forbes, skema penipuan ini dikenal dengan istilah “hacker hantu” yang dimulai lewat panggilan telepon atau pesan palsu yang mengaku dari bank. Pelaku menipu korban dengan klaim bahwa rekeningnya sedang diretas dan harus segera dipindahkan ke tempat “aman”. Nyatanya, transfer itu justru mencuri uang korban.
Modus Baru: Pakai Aplikasi WhatsApp untuk Akses Layar dan Curi Uang
Biasanya, penipu meminta korban mengunduh aplikasi pengintai jarak jauh. Namun, sekarang mereka menggunakan fitur berbagi layar di aplikasi WhatsApp — platform pesan yang digunakan oleh 3 miliar pengguna di seluruh dunia, termasuk lebih dari 100 juta di AS.
FBI menegaskan, serangan ini berawal dari panggilan biasa yang kemudian dialihkan ke WhatsApp dengan alasan lebih aman dan terenkripsi. Namun, lewat fitur berbagi layar, pelaku dapat mengawasi dan mengendalikan aktivitas korban secara real-time tanpa harus memasang aplikasi jahat.
Karena panggilan WhatsApp dienkripsi end-to-end, platform ini tidak bisa mendeteksi atau menghentikan aksi penipuan tersebut.
Jangan Pernah Bagikan Layar ke Pihak Tak Dikenal
FBI memperingatkan agar pengguna tidak membagikan layar ponsel kepada siapapun yang tidak dikenal, terutama bila mengaku dari bank atau layanan dukungan teknis. Bila menerima permintaan berbagi layar melalui WhatsApp atau aplikasi serupa, segera hentikan panggilan dan laporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang.
Langkah paling aman adalah selalu menghubungi bank atau layanan resmi menggunakan nomor kontak resmi, bukan lewat panggilan atau pesan yang mencurigakan.
Modus ini mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan digital di tengah maraknya serangan siber yang semakin canggih dan menargetkan perangkat sehari-hari kita.
-
-
-
-
