Satu-satunya Dokter Hewan di Gaza Utara Tewas Ditembak Tentara Israel Saat Gencatan Senjata

Patrazone.com – Dunia kemanusiaan kembali berduka. Dr Muath Abu Rukbeh (30), satu-satunya dokter hewan di Gaza Utara, tewas ditembak pasukan Israel ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
Ironisnya, peristiwa tragis ini terjadi saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas sedang berlaku.

Dikutip dari The Independent, Dr Muath meninggalkan tenda pengungsian di Deir al-Balah, Gaza Tengah, pada 10 Oktober 2025, tepat di hari dimulainya gencatan senjata. Ia berniat kembali ke rumahnya di Jabalia untuk mengambil barang-barang yang tertinggal saat mengungsi dari serangan sebelumnya.

Sementara itu, istrinya dan dua putranya yang masih kecil—berusia tiga tahun dan 20 bulan—tetap tinggal di rumah untuk alasan keamanan.

Melintasi “Zona Kuning” yang Mematikan

Menurut lembaga penyelamat hewan Sulala Animal Rescue, tempat Dr Muath bekerja, korban diyakini tanpa sadar melintasi “zona kuning”, wilayah yang dikuasai pasukan Israel. Minimnya informasi dan komunikasi mengenai batas wilayah aman membuat banyak warga Gaza terjebak di area berbahaya.

Beberapa jam setelah Dr Muath meninggalkan pengungsian, keluarganya kehilangan kontak dengannya. Ia dinyatakan hilang selama sembilan hari, hingga akhirnya tim pencari—termasuk saudara laki-lakinya—menemukan deretan jasad di dekat rumah keluarga.

Saudaranya mengatakan bahwa ia hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah ketika pasukan Israel menembakinya. Ia berharap Muath sempat ditangkap hidup-hidup, namun kemudian jasadnya ditemukan tak bernyawa.

Duka Mendalam dari Komunitas Penyelamat Hewan

Juru bicara Sulala Animal Rescue, Annelies Keuleers, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kematian Dr Muath, sosok yang selama ini dikenal berdedikasi tinggi terhadap hewan-hewan terlantar di Gaza.

“Dia tidak pantas menerima ini. Keluarganya tidak pantas menerima ini. Kami sangat berduka, dan berharap tidak ada lagi warga tak bersalah yang terbunuh. Namun kenyataannya, tragedi ini mungkin akan terus berulang,” ujar Keuleers.

Kematian Dr Muath menjadi simbol tragis hilangnya tenaga profesional di tengah konflik berkepanjangan. Selain merenggut nyawa warga sipil, perang juga menghancurkan layanan kemanusiaan dan kesehatan hewan yang selama ini menjadi tumpuan di wilayah konflik.

Patrazone
Exit mobile version