Rambut Bisa Jadi “Alarm Tubuh”: Tanda Stres, Kurang Gizi, hingga Gangguan Hormon

Patrazone.com – Banyak orang menganggap rambut hanya soal penampilan. Padahal, setiap helainya menyimpan jejak penting tentang kondisi tubuh. Para ahli menyebut rambut sebagai “arsip biologis alami”, yang mampu merekam status kesehatan seseorang dari waktu ke waktu.

Menurut dr Antonella Tosti, dokter kulit dari University of Miami, setiap 1 sentimeter rambut merekam data biologis sekitar satu bulan. Melalui analisis rambut, dokter bisa mendeteksi jejak obat-obatan, racun logam berat, tingkat stres kronis, hingga kepatuhan seseorang dalam mengonsumsi obat.

“Folikel rambut bekerja seperti ginjal mini. Ia menyerap berbagai senyawa dari tubuh, termasuk zat beracun, lalu menyimpannya di batang rambut,” jelas Dr. Ralf Paus, ahli dermatologi dari universitas yang sama.

Karena sifatnya yang unik, rambut sering digunakan dalam pemeriksaan forensik maupun penelitian kesehatan untuk mengetahui paparan zat dalam jangka panjang.

Rambut, Indikator Cepat Kesehatan Tubuh

Rambut merupakan jaringan yang tumbuh cepat—nomor dua setelah sumsum tulang—dan membutuhkan banyak energi serta nutrisi. Ketika tubuh kekurangan energi atau mengalami gangguan metabolisme, rambut biasanya menjadi bagian pertama yang terdampak.

Berikut beberapa tanda rambut bisa mencerminkan kondisi kesehatan tubuh:

1. Rambut Rontok Parah

Rambut yang rontok lebih dari 100 helai per hari bisa menandakan tubuh sedang stres, kekurangan nutrisi, atau mengalami gangguan hormon.
Beberapa penyebabnya meliputi kekurangan zat besi, protein, atau vitamin B kompleks, gangguan tiroid, demam tinggi, diet ekstrem, atau stres berat.

Kondisi ini disebut telogen effluvium, di mana folikel rambut masuk ke fase istirahat lebih cepat. Menurut dr Angela Christiano, pakar genetika molekuler dari Columbia University, rambut biasanya akan tumbuh kembali dalam 3–6 bulan setelah penyebabnya teratasi.

2. Rambut Kering, Rapuh, dan Mudah Patah

Rambut yang mendadak kering atau mudah patah bisa menandakan kekurangan asam lemak esensial, zinc, atau vitamin D. Penyakit autoimun seperti lupus dan gangguan tiroid juga dapat mengubah tekstur rambut.

3. Uban Muncul Lebih Cepat

Selain faktor genetik, uban dini bisa disebabkan stres oksidatif tinggi. Stres kronis terbukti dapat merusak sel pigmen (melanosit) di folikel rambut, membuat warna rambut memudar lebih cepat.

Mengapa Rambut Bisa Jadi “Alarm Tubuh”?

Ketika tubuh mengalami gangguan, ia akan mengalihkan energi ke organ vital seperti otak, jantung, dan sistem imun. Akibatnya, pertumbuhan rambut yang bukan prioritas akan melambat atau berhenti sementara.

“Kerontokan rambut sering kali bukan sekadar masalah kosmetik,” tegas Dr. Christiano. “Itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang kewalahan dan perlu diperhatikan.”

Jika rambut rontok berlebihan atau disertai gejala lain seperti mudah lelah, berat badan turun, atau kulit kering, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Rambut bukan hanya mahkota, tetapi juga cermin kesehatan tubuh. Dengan memahami sinyal-sinyal kecil dari helai rambut, kita bisa lebih cepat mengenali kondisi tubuh dan menjaga keseimbangan kesehatan dari dalam.

Patrazone
Exit mobile version