Patrazone.com — Pasar kopi dunia terus berkembang, namun pola konsumsi di tiap negara menunjukkan perbedaan yang mencolok. Laporan terbaru dari Cafely mengungkapkan bahwa negara-negara Eropa Utara masih menjadi peminum kopi terbanyak di dunia, jauh mengungguli negara-negara besar dan produsen kopi utama.
Luksemburg Paling Tinggi, Tembus 5 Cangkir per Hari
Dalam daftar konsumsi kopi harian per kapita tahun 2025, Luksemburg menempati posisi teratas dengan rata-rata 5,31 cangkir per hari. Angka ini tidak hanya mencerminkan budaya minum kopi yang kuat, tetapi juga dipengaruhi jumlah pekerja komuter yang besar—sekitar 47 persen tenaga kerja berasal dari luar negeri, dan konsumsi mereka ikut tercatat dalam data nasional.
Finlandia dan Swedia menyusul di posisi dua dan tiga, mempertegas reputasi Eropa Utara sebagai kawasan dengan tradisi minum kopi yang mengakar kuat.
10 Negara dengan Konsumsi Kopi Harian Tertinggi di Dunia (2025)
- Luksemburg – 5,31 cangkir
- Finlandia – 3,77 cangkir
- Swedia – 2,59 cangkir
- Norwegia – 2,57 cangkir
- Austria – 2,03 cangkir
- Denmark – 2,04 cangkir
- Swiss – 1,87 cangkir
- Belanda – 1,79 cangkir
- Yunani – 1,71 cangkir
- Jerman – 1,61 cangkir
Seluruh daftar didominasi negara Eropa, menunjukkan kombinasi antara budaya kafe berusia panjang dan daya beli masyarakat yang tinggi.
Produsen Kopi Justru Mengonsumsi Lebih Sedikit
Menariknya, negara-negara besar dan produsen kopi utama justru berada jauh di bawah dalam konsumsi harian per kapita.
- Amerika Serikat berada di peringkat 24, dengan konsumsi 1,22 cangkir per hari.
- Brasil, penghasil kopi terbesar dunia, hanya berada di posisi 18 dengan 1,58 cangkir.
- Vietnam di peringkat 48 dengan 0,42 cangkir.
- Indonesia bahkan berada di posisi 57 dengan konsumsi 0,27 cangkir per kapita per hari.
Negara-negara Afrika, meski menjadi pemasok penting kopi dunia, juga mencatat konsumsi rendah—umumnya di bawah 0,3 cangkir per hari.
Kesenjangan Budaya Kopi Global
Data ini menegaskan bahwa tingginya produksi kopi tidak otomatis membuat konsumsi masyarakat ikut tinggi. Budaya, preferensi minuman, serta tingkat pendapatan berperan besar dalam membentuk kebiasaan minum kopi di suatu negara.
