Pangeran Harry Hadiri Konferensi Pariwisata Berkelanjutan di China, Sementara Raja Charles Kunjungi Kanada

Patrazone.com – Saat Raja Charles III dan Ratu Camilla memulai tur kerajaan mereka di Kanada, Pangeran Harry justru menempuh perjalanan ke arah sebaliknya. Alih-alih berada lebih dekat dengan sang ayah, Duke of Sussex diketahui tengah berada di China, menghadiri konferensi global yang membahas masa depan industri pariwisata berkelanjutan.
Dikutip dari Hello Magazine, Selasa (27/5/2025), Harry menghadiri Konferensi Mitra Global Envision 2025 yang digelar oleh Trip.com Group atas nama inisiatif keberlanjutannya, Travalyst. Dalam unggahan di media sosial resmi penyelenggara, disebutkan, “Kami merasa terhormat menyambut Pangeran Harry, Duke of Sussex, ke konferensi ini.”
Selama enam tahun terakhir, Travalyst telah menjadi pelopor dalam menyediakan informasi keberlanjutan kepada jutaan wisatawan global. Dalam pidatonya yang menyentuh, Harry kembali menyerukan pentingnya kolaborasi kolektif dari industri perjalanan untuk mendahulukan keberlanjutan, manusia, dan planet ini.
“Perubahan iklim bukan hanya krisis lingkungan. Ini adalah darurat bisnis yang merugikan ekonomi global sebesar 143 miliar dolar AS setiap tahun,” tegas Harry dalam pidatonya.
Komitmen Travalyst dan Seruan Aksi Nyata
Harry, yang melakukan perjalanan tanpa didampingi Meghan Markle, menekankan bahwa industri pariwisata tidak boleh diam menghadapi ancaman krisis iklim. Ia mengajak seluruh pelaku industri untuk “menegaskan komitmennya menjadi kekuatan demi kebaikan.”
“Perubahan tidak pernah datang dengan mudah. Indikator sejati dari komitmen kita adalah bagaimana kita merespons saat segala sesuatunya terasa sulit,” ujar putra bungsu Raja Charles itu.
Pidato tersebut mendapat sambutan positif dari peserta konferensi dan memperkuat posisi Travalyst sebagai inisiatif kunci dalam mendesak transparansi emisi karbon dan model keberlanjutan dalam industri perjalanan global.
Hubungan Dingin Ayah dan Anak di Tengah Tur Kerajaan
Sementara itu, Raja Charles III dan Ratu Camilla tiba di Ottawa, Kanada, untuk membuka sidang ke-45 parlemen Kanada. Kunjungan ini menjadi yang ke-20 kalinya Charles menyambangi negeri daun maple dan menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya, seorang raja menyampaikan langsung Pidato Tahta membuka parlemen baru di Kanada.
Namun, perhatian publik juga tertuju pada hubungan dingin antara Charles dan Harry. Meski Harry sempat berada di London bulan lalu untuk menghadiri sidang gugatan terhadap Kementerian Dalam Negeri Inggris terkait perlindungan keamanan, keduanya tidak bertemu. Saat itu, Charles diketahui tengah menjalani perawatan kanker di ibu kota.
Spekulasi menyebut ada alasan hukum di balik absennya pertemuan tersebut. Penulis kerajaan Robert Hardman menyebut pertemuan keduanya bisa “menimbulkan masalah hukum,” mengingat Harry tengah menggugat pemerintah—yang notabene bertindak atas nama Raja.
“Yang dibutuhkan Harry hanyalah mengatakan, ‘Ayahku bilang ini atau itu,’ dan itu bisa menyeret Raja ke dalam proses hukum yang sensitif,” jelas Hardman dalam Palace Confidential.
Dua Jalur Diplomasi: Lingkungan dan Kerajaan
Di tengah dinamika keluarga kerajaan, keduanya tetap aktif menjalankan peran masing-masing dalam konteks internasional. Harry memilih jalur diplomasi lingkungan lewat Travalyst, sementara Charles fokus mempererat hubungan Persemakmuran melalui jalur kenegaraan.
Langkah mereka menyoroti wajah berbeda dari Kerajaan Inggris masa kini—yang satu berbicara dari panggung aktivisme global, satunya lagi dari mimbar diplomasi klasik kerajaan.
Baik melalui keberlanjutan maupun protokol, keluarga kerajaan tetap memainkan peran strategis di dunia modern yang berubah cepat.