Sering Ngorok Saat Tidur? Awas, Bisa Jadi Tanda Risiko Kanker Paru Meningkat

Patrazone.com – Bagi banyak orang, mendengkur saat tidur kerap dianggap hal biasa, bahkan sering dijadikan bahan candaan. Tapi, hati-hati. Penelitian terbaru mengungkap bahwa ngorok parah bisa menjadi tanda awal risiko kanker paru-paru, salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Temuan mengejutkan ini dipresentasikan dalam konferensi ilmiah American Society of Clinical Oncology (ASCO) di Chicago dan menunjukkan adanya hubungan kuat antara obstructive sleep apnea (OSA) — penyebab utama mendengkur keras — dengan peningkatan signifikan risiko kanker paru-paru.
Studi Besar: Ngorok dan Risiko Kanker Paru
Peneliti dari Marshall University, West Virginia, menganalisis lebih dari 2,4 juta data medis pasien dewasa.
Hasilnya cukup mencengangkan:
Orang dengan gangguan sleep apnea memiliki risiko 1,21 kali lebih tinggi terkena kanker paru-paru dibandingkan mereka yang tidak mengalami OSA.
Menurut Dr. Jowan Al-Nusair, penulis utama studi tersebut, kombinasi antara penurunan kadar oksigen saat tidur, kebiasaan merokok, obesitas, dan gaya hidup minim aktivitas fisik bisa menjadi penyebab utama.
“Ini adalah salah satu studi pertama yang secara statistik menunjukkan kaitan kuat antara OSA dan kanker paru. Ini membuka peluang besar bagi skrining dan pencegahan dini,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.
Mengapa Sleep Apnea Bisa Sebabkan Kanker?
OSA terjadi ketika saluran napas atas menyempit atau menutup saat tidur, menyebabkan henti napas sesaat berulang kali dalam semalam. Akibatnya, kadar oksigen dalam darah turun dan tubuh mengalami stres oksidatif, yang berpotensi merusak jaringan dan memicu pertumbuhan sel abnormal.
Fakta penting:
- Hampir 1 miliar orang di dunia diperkirakan menderita OSA.
- Di Inggris saja, sekitar 10 juta orang mungkin tidak sadar bahwa mereka mengalami OSA.
- Gejala seperti mendengkur keras, sesak napas saat tidur, dan rasa kantuk berlebihan di siang hari sering diabaikan.
Kanker Paru, Si Silent Killer
Kanker paru-paru sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya baru terasa ketika penyakit sudah menyebar ke organ lain. Tiap tahun:
- Sekitar 50.000 orang di Inggris terdiagnosis kanker paru.
- Di Amerika Serikat, jumlahnya mencapai 230.000 kasus per tahun.
Yang lebih mencemaskan, kini makin banyak penderita dari kalangan usia muda dan bukan perokok. Para ahli menduga, selain faktor genetik dan gaya hidup, paparan polusi udara, asap rokok pasif, hingga pestisida turut mempercepat peningkatan kasus.
Tidur Buruk = Risiko Penyakit Kronis
Gangguan tidur seperti OSA tidak hanya meningkatkan risiko kanker, tetapi juga berkaitan erat dengan berbagai kondisi kronis lainnya:
- Obesitas dan diabetes
- Stroke dan serangan jantung
- Gangguan kekebalan tubuh
- Masalah kesuburan
Menurut data dari The Sleep Charity:
- 9 dari 10 orang di Inggris mengalami gangguan tidur.
- Sekitar 14 juta orang menderita insomnia.
Sementara itu, laporan American Sleep Association mencatat hampir 70 juta warga AS menderita gangguan tidur, banyak di antaranya tidak mendapatkan diagnosis atau penanganan yang tepat.
Kapan Harus Waspada?
Jika Anda atau pasangan tidur mengalami gejala berikut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur:
✅ Ngorok keras dan tidak teratur
✅ Terbangun tiba-tiba karena sesak napas
✅ Sering merasa lelah meskipun tidur cukup
✅ Kesulitan konsentrasi di siang hari
✅ Sakit kepala saat bangun tidur
Jangan Anggap Remeh Mendengkur
Ngorok bukan sekadar gangguan tidur ringan. Jika disebabkan oleh OSA, ngorok bisa menjadi sinyal tubuh terhadap risiko penyakit serius, termasuk kanker paru-paru.
Perhatikan kualitas tidur Anda. Dengan deteksi dan penanganan sejak dini, banyak risiko bisa dicegah, termasuk yang paling mematikan.