BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan Sinergi dengan BRILinkers Perluas Perlindungan untuk Pekerja Informal
Patrazone.com — BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan terus berinovasi melalui kolaborasi strategis dengan agen BRILink (Brilinkers) untuk memperluas jangkauan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek), khususnya bagi pekerja sektor informal.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan, Dedi Dermawan, menyampaikan bahwa kemitraan dengan BRILinkers merupakan langkah penting dalam mempercepat penetrasi program Jamsostek hingga ke tingkat desa dan komunitas.
“Para agen BRILink berperan aktif sebagai ujung tombak yang membantu edukasi masyarakat, memfasilitasi pendaftaran peserta, serta pembayaran iuran secara mandiri, terutama untuk pekerja Bukan Penerima Upah (BPU),” ujar Dedi pada acara Gathering Bersama Brilinkers dan Sosialisasi Program Joint Marketing Racing Brilink di Grand Keisha Resto and Coffee Pekalongan.
Dorong Perlindungan Jaminan Sosial Melalui Sinergi Kolaboratif
Menurut Dedi, kemitraan ini menjadi wujud nyata dari program Racing Brilink yang mengusung semangat kolaborasi dan keberlanjutan demi perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja Indonesia, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal.
Acara yang diikuti oleh puluhan agen BRILink dari berbagai kecamatan di Pekalongan Raya ini menjadi momen penguatan jaringan kemitraan sekaligus memperkenalkan mekanisme Joint Marketing antara BPJS Ketenagakerjaan dengan BRILink.
Penguatan Edukasi dan Dukungan untuk Agen BRILink
Dalam kegiatan tersebut, juga digelar sesi dialog interaktif, pembagian materi edukasi, serta pemaparan mengenai insentif dan skema pendampingan yang diberikan kepada agen BRILink sebagai mitra resmi BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami optimis, melalui sinergi ini akan semakin banyak masyarakat Pekalongan yang memahami pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan dan dapat dengan mudah mengakses layanan kami,” tambah Dedi.
Dengan kolaborasi ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan berharap dapat memperkuat perlindungan sosial di tengah dinamisnya dunia kerja informal yang selama ini belum sepenuhnya terjangkau.
