Nasional

Viral! Daryono Mandore Perbaiki Jalan Rusak 12 Tahun di Kandangserang Pekalongan Pakai Uang Pribadi

Patrazone.com — Aksi sosial seorang warga Dukuh Lambur 4, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Daryono, atau yang akrab disapa Mandore, rela mengeluarkan dana pribadi untuk memperbaiki jalan rusak yang terbengkalai selama lebih dari 12 tahun, suatu tindakan nyata yang belum mampu diwujudkan oleh pemerintah desa setempat.

Dikutip dari akun Facebook Pekalongan Info, jalan tersebut merupakan akses vital warga, digunakan untuk aktivitas harian seperti anak-anak pergi ke sekolah, petani membawa hasil panen, hingga penghubung utama antardukuh. Bertahun-tahun rusak parah, jalan ini akhirnya diperbaiki berkat inisiatif satu orang: Mandore.

Tanpa Anggaran Desa, Tanpa Rapat Musrenbang

Daryono tidak menunggu janji ataupun program pemerintah. Ia bergerak sendiri, dengan membawa:

  • 1 truk pasir
  • 1 truk batu koral
  • 1 mobil batu
  • Puluhan sak semen

Tanpa sorotan kamera atau seremoni, ia mulai menambal jalan rusak yang telah lama menjadi keluhan warga.

Warga Bergerak, Pemerintah Tersentil

Aksi Daryono sontak memantik semangat warga. Mereka turun tangan membantu dalam bentuk kerja bakti gotong royong, menciptakan suasana kolektif yang hangat dan penuh solidaritas. Di balik apresiasi tersebut, tak sedikit masyarakat yang menyebut aksi ini sebagai tamparan moral bagi pemerintah desa, yang selama ini terkesan abai terhadap kebutuhan warganya.

“Saya hanya ingin jalan ini bisa dipakai warga dengan layak. Jangan sampai anak-anak sekolah atau petani terus terganggu hanya karena jalan rusak,” tutur Daryono kepada warga yang menemuinya di lokasi.

Bukan Kali Pertama: Daryono Juga Bangun Akses Air Bersih

Kepedulian Daryono terhadap kampung halamannya bukan hal baru. Ia tercatat pernah menyumbangkan pipa sepanjang 6 kilometer untuk pengadaan air bersih bagi dukuh lain. Tanpa embel-embel politik atau jabatan, ia hadir sebagai warga biasa yang memilih bertindak nyata daripada mengeluh.

Pembangunan Butuh Hati, Bukan Hanya Anggaran

Kisah inspiratif ini seolah menjadi pengingat penting: bahwa pembangunan desa tak hanya soal dana dan kebijakan. Ia butuh kepekaan, jiwa kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab yang tumbuh dari masyarakat sendiri.

Saat warga mampu bergerak, semestinya para pemangku kebijakan tidak sekadar memberi pujian, melainkan beraksi konkret, mengevaluasi program, dan mendengarkan suara warga.

author avatar
Patrazone

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button