Sampdoria Lolos Dramatis dari Degradasi ke Serie C Usai Laga Ricuh Kontra Salernitana

Patrazone.com – Klub legendaris Italia, Sampdoria, berhasil selamat dari ancaman degradasi ke Serie C untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Kepastian tersebut diraih secara dramatis lewat kemenangan atas Salernitana di laga play-off Serie B yang berakhir ricuh dan harus dihentikan lebih awal, Senin (23/6/2025) dini hari WIB.
Sampdoria mengamankan agregat kemenangan 4-0 berkat dua gol di leg pertama dan dua gol tambahan di leg kedua yang hanya berjalan 65 menit sebelum dihentikan akibat ulah suporter tuan rumah di Stadion Arechi, Salerno.
Kemenangan yang Dirusak Ricuh Suporter
Dalam leg kedua, gol jarak dekat dari Massimo Coda di menit ke-38 dan Giuseppe Sibilli pada menit ke-49 sudah cukup memastikan Samp tetap bertahan di Serie B. Namun, situasi berubah kacau saat pendukung Salernitana meluapkan kekecewaan mereka dengan melempar flare, petasan, bahkan kursi ke dalam lapangan.
Pertandingan sempat beberapa kali dihentikan dan pemain dari kedua tim diungsikan ke ruang ganti. Saat laga dilanjutkan, kekacauan berulang hingga wasit Daniele Doveri akhirnya menghentikan pertandingan secara permanen.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) diperkirakan akan memberikan kemenangan 3-0 untuk Sampdoria di leg kedua, sehingga agregat resmi menjadi 5-0.
Jalan Terjal Sampdoria: Dari Zona Merah ke Penyelamatan
Sampdoria sebelumnya finis di peringkat ke-18 klasemen akhir Serie B, yang membuat mereka masuk zona degradasi otomatis. Namun, perubahan terjadi drastis ketika Brescia dijatuhi pengurangan poin akibat pelanggaran administrasi dan keuangan.
Situasi itu membuat Samp naik ke peringkat play-off degradasi kedua dan berhak menghadapi Salernitana, tim yang sebelumnya finish di atas mereka.
Drama Sebelum dan Selama Play-Off
Ketegangan mewarnai laga play-off sejak awal. Leg kedua sempat ditunda dari Jumat ke Minggu karena keracunan makanan massal yang menimpa pemain dan staf Salernitana usai leg pertama di Genoa.
Dalam laga leg kedua yang akhirnya digelar Minggu, Salernitana sempat mencetak gol lewat Gian Piero Ferrari pada menit ke-34, namun dianulir karena handball. Hanya empat menit berselang, Coda membuka keunggulan Sampdoria yang kemudian digandakan Sibilli di awal babak kedua.
Aksi suporter yang tak terkendali membuat suasana tak lagi kondusif. Stadion sempat setengah kosong setelah evakuasi dan penonton diminta keluar, namun kekacauan berulang ketika pertandingan coba dilanjutkan, hingga akhirnya dihentikan total.
Manuver Kepelatihan dan Ancaman Finansial
Sampdoria mengalami musim penuh gejolak. Sejak terdegradasi dari Serie A pada 2023, mereka mengalami kerugian sebesar €40,7 juta (Rp 769 miliar) pada laporan keuangan 2024 dan nyaris bangkrut.
Penyelamatan datang dari pengusaha Matteo Manfredi dan eks bos Leeds United Andrea Radrizzani, meski kini yang memegang mayoritas saham adalah Joseph Tey, investor asal Singapura.
Musim ini, Sampdoria tercatat berganti pelatih sebanyak empat kali, dari Andrea Pirlo, Andrea Sottil, Leonardo Semplici, hingga akhirnya menunjuk dua legenda klub, Alberico Evani dan Attilio Lombardo, untuk menangani tim sejak April lalu.
Akhir Musim yang Dramatis dan Harapan untuk Bangkit
Kelolosan ini memberi napas panjang bagi klub yang pernah menjuarai Serie A pada 1991 dan bermain di final Liga Champions 1992. Meski terhindar dari degradasi, pekerjaan rumah besar masih menanti, terutama dalam hal stabilitas finansial dan pembangunan ulang skuad.
Dengan kombinasi nama besar dan sejarah yang kuat, serta dukungan investor baru, Il Samp masih punya peluang untuk kembali ke papan atas sepak bola Italia — asalkan mereka bisa menjaga kestabilan.