Konflik Iran-Israel Memanas, Bagaimana Nasib Ekspor Mobil Suzuki Indonesia ke Timur Tengah?

Patrazone.com – Konflik geopolitik di Timur Tengah kembali memanas. Ketegangan antara Iran dan Israel, serta aksi balasan dari Amerika Serikat, menimbulkan kekhawatiran global, termasuk potensi dampaknya terhadap industri otomotif dunia, khususnya dari sisi ekspor kendaraan.
Indonesia, sebagai salah satu basis produksi otomotif di Asia Tenggara, turut menyuarakan kewaspadaan. Namun, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memastikan bahwa ekspor mobil buatan Indonesia masih berjalan normal dan belum terdampak langsung oleh situasi konflik tersebut.
Negara Tujuan Ekspor Aman dari Wilayah Konflik
Deputy Managing Director Suzuki Indonesia, Donny Saputra, menegaskan bahwa negara-negara tujuan ekspor Suzuki sejauh ini tidak bersinggungan langsung dengan kawasan konflik aktif seperti Israel atau Iran.
“Negara tujuan ekspor kami seperti Brunei, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, hingga Barbados—tidak terdampak langsung konflik tersebut. Untuk pengiriman pun tidak melalui jalur yang berisiko, seperti teluk yang kini sedang memanas,” ujar Donny di Bandung, Senin (23/6/2025) malam.
Suzuki Indonesia sendiri mengekspor beberapa model andalan seperti Ertiga, Carry Pick-up, XL7, dan APV, yang terus diminati di berbagai negara, termasuk di kawasan Timur Tengah dan Pasifik.
Tantangan Global Masih Membayangi Industri Otomotif
Meski belum terdampak langsung, Donny mengakui bahwa baik pasar domestik maupun ekspor masih menghadapi tantangan besar akibat ketidakpastian ekonomi global. Menurutnya, kondisi ini membuat iklim penjualan di berbagai negara cenderung stagnan dan kompetitif.
“Kondisi pasar sangat menantang, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Penjualan domestik di beberapa negara tujuan ekspor juga cukup berat. Tapi ini bukan hanya Indonesia, hampir seluruh dunia mengalami hal yang sama,” lanjut Donny.
Rantai Pasok Tetap Aman Berkat Tingkat Kandungan Lokal
Di tengah gejolak global, kekhawatiran soal terganggunya rantai pasok otomotif juga mencuat. Namun Suzuki memastikan bahwa operasional produksi di Indonesia tetap aman dan stabil.
Donny menjelaskan bahwa pihaknya telah belajar banyak dari krisis pandemi 2020–2023, dan berupaya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai bagian dari strategi keberlanjutan rantai pasok.
“Alhamdulillah sampai sekarang rantai pasok belum terganggu. Ini hasil dari upaya kami mengurangi ketergantungan pada impor komponen, dan memperkuat kandungan lokal dalam proses produksi,” tegasnya.