Teknologi

Pavel Durov Akan Wariskan Rp230 Triliun ke 106 Anaknya, Termasuk dari Donor Sperma

Patrazone.com – Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, membuat pernyataan mengejutkan. Miliarder teknologi asal Rusia itu mengatakan akan mewariskan seluruh kekayaannya senilai hampir Rp230 triliun kepada lebih dari 100 anaknya, termasuk anak-anak dari hasil donor sperma.

Dalam wawancara eksklusif yang dipublikasikan majalah politik Prancis, Le Point, pada Kamis (19/6/2025), Durov mengungkapkan filosofi hidupnya, warisan, dan pandangan uniknya terhadap keluarga.

“Saya tidak membedakan anak-anak saya, baik yang dikandung secara alami maupun dari sumbangan sperma saya. Mereka semua adalah anak-anak saya dan semuanya akan memiliki hak yang sama!” ujar Durov, dikutip dari Fortune, Sabtu (21/6/2025).

Warisan Rp230 Triliun untuk 106 Anak

Kekayaan Durov diperkirakan mencapai US$13,9 miliar atau sekitar Rp230 triliun. Uang tersebut akan dibagi secara merata kepada 106 anaknya, yang terdiri dari:

  • 6 anak biologis dari tiga wanita berbeda
  • 100 lebih anak yang dilahirkan lewat program donor sperma selama 15 tahun terakhir

Durov mengatakan dirinya rutin menyumbangkan sperma ke berbagai klinik fertilitas di dunia. Salah satunya, klinik Give Legacy, mengonfirmasi bahwa Durov telah membantu kelahiran lebih dari 100 bayi di 12 negara.

“Saya baru menulis surat wasiat beberapa waktu lalu. Saya ingin anak-anak saya tidak saling berebut setelah saya tiada,” ujarnya.

Jika dibagi rata, maka setiap anaknya berpotensi menerima sekitar US$132 juta atau lebih dari Rp2 triliun.

Harta Tidak Bisa Diakses Selama 30 Tahun

Namun, Durov tidak akan menyerahkan kekayaan itu dalam waktu dekat. Ia menyatakan anak-anaknya baru bisa mengakses warisan tersebut 30 tahun dari sekarang.

“Saya ingin mereka hidup seperti manusia normal. Belajar membangun jati diri, percaya pada kemampuan sendiri, dan tidak bergantung pada uang warisan,” tegasnya.

Aset Kekayaan Bukan dari Telegram

Meski menjadi sosok penting di balik Telegram, Durov menegaskan bahwa kekayaan likuid yang ia miliki tidak berasal dari aplikasi tersebut.

“Karena saya tidak menjual Telegram, saya tidak memiliki dana dalam jumlah besar di rekening bank. Sebagian besar kekayaan saya berasal dari investasi bitcoin sejak tahun 2013,” tuturnya.

Perlindungan untuk Telegram dan Keluarga

Durov juga mengaku bahwa posisinya sebagai tokoh publik dan pemimpin platform komunikasi global telah membuatnya memiliki banyak musuh. Penulisan surat wasiat dilakukan demi melindungi Telegram dan anak-anaknya dari potensi konflik di masa depan.

Sementara itu, pihak klinik sperma menyebutkan bahwa apakah anak-anak hasil donor akan tahu tentang warisan tersebut sangat bergantung pada status donor: apakah anonim atau diketahui identitasnya oleh orang tua kandung.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button