10 Negara Paling Ramah Perempuan di Dunia: Dari Islandia hingga Lithuania, Mana yang Paling Ideal untuk Solo Traveling dan Karier?

Patrazone.com – Tren traveling solo bagi perempuan terus meningkat, tetapi tak semua negara memberikan pengalaman yang ramah dan aman. Bagi perempuan yang mencari destinasi untuk berpetualang, mengejar karier, atau melanjutkan pendidikan dengan lingkungan yang mendukung kesetaraan dan pemberdayaan, penting mengetahui negara mana yang benar-benar memperlakukan perempuan secara adil dan bermartabat.
William Russell dari Aviation A2Z melakukan analisis mendalam berdasarkan delapan faktor utama yang memengaruhi kualitas hidup perempuan. Faktor-faktor itu meliputi kesenjangan upah gender, tingkat pendidikan tinggi perempuan, cuti hamil berbayar, keterwakilan perempuan dalam pemerintahan, perlindungan hukum, kesetaraan di tempat kerja, tingkat keselamatan, dan sikap sosial terhadap gender.
Sayangnya, Indonesia belum masuk dalam daftar ini. Namun, ada sejumlah negara yang secara konsisten memimpin dalam pemberdayaan perempuan. Berikut 10 negara paling ramah bagi perempuan di dunia menurut analisis tersebut:
1. Islandia: Mercusuar Kesetaraan Gender dengan Komitmen Pendidikan dan Perlindungan Hukum
Islandia menduduki peringkat teratas dunia dalam kesetaraan gender. Lebih dari separuh perempuan Islandia memiliki gelar pendidikan tinggi. Perlindungan hukum komprehensif dan kebijakan antidiskriminasi yang ketat membuat negara ini menjadi surga bagi perempuan. Di samping itu, budaya kerja yang mendukung dan keterwakilan perempuan di pemerintahan sangat kuat.
2. Finlandia: Representasi Politik dan Kebijakan Keluarga yang Progresif
Finlandia menonjol dengan 50% posisi menteri diisi oleh perempuan dan telah melahirkan empat perdana menteri perempuan. Kebijakan cuti orang tua yang murah hati dan pengaturan kerja fleksibel sangat mendukung perempuan dalam mengejar karier dan menjaga keseimbangan hidup.
3. Irlandia: Transformasi Sosial Menuju Kesetaraan dan Perlindungan Hukum Maksimal
Irlandia telah berubah dari masyarakat tradisional menjadi negara modern yang mendukung perempuan. Kesenjangan upah yang rendah dan cuti hamil berbayar selama 182 hari memudahkan perempuan menyeimbangkan keluarga dan pekerjaan.
4. Belgia: Kebijakan Fleksibel dan Perlindungan Tempat Kerja yang Kuat
Belgia unggul dalam menciptakan lingkungan kerja ramah perempuan dengan undang-undang ketenagakerjaan progresif, pengaturan kerja fleksibel, dan kebijakan cuti orang tua yang komprehensif.
5. Denmark: Kesejahteraan Sosial dan Budaya Tempat Kerja yang Mendukung
Denmark menawarkan sistem dukungan kesehatan, pendidikan, dan pengasuhan anak yang luar biasa, serta budaya kerja yang mengedepankan kolaborasi dan kesetaraan gender.
6. Kanada: Inklusivitas dan Perlindungan Hukum untuk Perempuan Multikultural
Kanada dikenal dengan kebijakan multikultural yang inklusif, melindungi perempuan dari berbagai latar belakang dengan sistem kesehatan dan ketenagakerjaan yang progresif.
7. Prancis: Perpaduan Budaya dan Kesempatan Karier Progresif
Prancis menawarkan peluang pendidikan tinggi dan perlindungan kerja yang kuat, ditunjang dengan warisan budaya yang kaya dan pengaruh global dalam diplomasi dan bisnis.
8. Norwegia: Sistem Sosial dan Kesempatan Pendidikan yang Komprehensif
Norwegia menggunakan kekayaan sumber daya alamnya untuk mendanai program sosial yang sangat menguntungkan perempuan, termasuk kuota gender di dewan perusahaan.
9. Swedia: Pelopor Inovasi dan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Swedia menjadi pelopor dalam memajukan hak perempuan, terutama dalam bidang teknologi dan pendidikan, dengan masyarakat yang sangat menghargai keadilan sosial.
10. Lithuania: Transformasi Pasca-Soviet Menuju Kesempatan Ekonomi dan Pendidikan
Lithuania menunjukkan kemajuan pesat dalam hak perempuan, menawarkan biaya hidup yang terjangkau dengan perlindungan hukum dari keanggotaan Uni Eropa.