Rahasia Elon Musk Jaga Ingatan Tetap Tajam, Ternyata Sesimpel Ini!

Patrazone.com – Di balik segudang kesibukannya sebagai CEO Tesla, SpaceX, dan X (dulu Twitter), Elon Musk tetap mampu mengingat banyak hal penting, mulai dari nama orang, peristiwa besar, hingga detail teknis dalam proyek-proyek rumit. Lalu, apa rahasianya?
Dikutip dari Times of India, Elon Musk ternyata punya satu trik sederhana namun sangat efektif untuk menjaga memorinya tetap tajam: beri makna pada setiap informasi yang ingin diingat.
Otak Lebih Suka Informasi yang Bermakna
Menurut Musk, kunci utama dalam mengingat sesuatu adalah dengan mengaitkannya dengan hal yang memiliki makna personal atau emosional.
Misalnya, saat bertemu seseorang baru, jangan sekadar menghafal namanya. Coba kaitkan nama orang tersebut dengan cerita lucu, hobi, gaya bicara, atau sesuatu yang menonjol dari dirinya.
“Otak kita cenderung lebih mudah mengingat cerita dan emosi dibandingkan sekadar data acak,” ungkap Musk.
Trik Ini Didukung Sains
Apa yang dilakukan Elon Musk bukan sekadar intuisi—ilmu pengetahuan membenarkan pendekatannya. Pakar memori menjelaskan bahwa informasi yang dikaitkan dengan emosi atau visualisasi kuat akan tersimpan lebih lama di otak.
Hal ini terjadi karena otak manusia bekerja lebih efektif saat memproses gambaran mental yang unik, lucu, atau mengejutkan. Inilah sebabnya mengaitkan informasi dengan sesuatu yang aneh atau lucu bisa menjadi cara paling ampuh dalam mengingat.
Otak Suka Hal Tak Biasa
Sama seperti algoritma media sosial yang menyukai konten viral, otak manusia pun menyukai informasi yang tidak biasa. Karena itu, memberikan sentuhan unik atau bahkan jenaka pada informasi baru akan membantu memori menempel lebih kuat.
Bayangkan saja, mana yang lebih mudah diingat: nama seseorang bernama “Budi” atau “Budi si penggemar nasi goreng level pedas 10”? Jawabannya jelas, karena makna menciptakan koneksi.
Menjaga Otak Tetap Encer Tak Harus Rumit
Apa yang dilakukan Elon Musk menunjukkan bahwa menjaga kesehatan dan ketajaman otak tidak harus rumit. Cukup dengan mengubah cara berpikir dan memberi konteks emosional pada informasi, otak akan bekerja lebih optimal.