Makro

Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit Listrik EBT Senilai Rp25 Triliun di 15 Provinsi

Patrazone.com Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan 55 proyek pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi di seluruh Indonesia, Kamis (26/6/2025).

Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa langkah besar ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendorong kemandirian energi nasional dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdiri di atas kaki sendiri dalam sektor energi.

“Hari ini kita resmikan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan. Ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia menuju kemandirian. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Prabowo dalam acara yang berlangsung di Jakarta.

Efisien, Ekonomis, dan Ramah Lingkungan

Presiden juga menegaskan bahwa pembangkit berbasis EBT akan memasok daya listrik yang lebih efisien dan ekonomis bagi masyarakat, sekaligus memperkuat infrastruktur kelistrikan nasional yang ramah lingkungan.

Dari total proyek, jenis pembangkit meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun secara bertahap dengan investasi bernilai besar.

Baca juga: PLN Dorong Energi Bersih Lewat RUPTL 2025-2035, Riau Punya Potensi EBT hingga 300 GW

Total Kapasitas 379,7 MW, Investasi Rp25 Triliun

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa total kapasitas energi bersih dari 55 proyek tersebut mencapai 379,7 megawatt (MW), dengan nilai investasi mencapai Rp25 triliun.

“Proyek ini menjadi langkah konkret transformasi energi kita. 379,7 MW energi bersih ini akan masuk ke sistem kelistrikan nasional,” jelas Bahlil.

PLTP Ijen Blawan Jadi Ikon Baru Energi Geotermal Jawa Timur

Salah satu proyek unggulan yang diresmikan adalah PLTP Blawan Ijen, yang merupakan pembangkit panas bumi pertama di Jawa Timur. Dikelola oleh PT Medco Cahaya Geothermal (MCG), proyek ini sudah mulai beroperasi secara komersial sejak Februari 2025.

  • Kapasitas awal: 35 MW (dari total rencana 110 MW)
  • Luas lahan: 117 hektare
  • Dukungan infrastruktur: 83 menara dan jalur transmisi 150 kV
  • Manfaat: Menyediakan listrik untuk ±85.000 rumah tangga di sistem Jawa–Bali
  • Dampak lingkungan: Mengurangi emisi karbon hingga 7 juta ton CO₂ selama masa operasi

Menuju Swasembada Energi, Indonesia Lebih Hijau

Presiden Prabowo menegaskan bahwa transisi menuju energi baru dan terbarukan bukan hanya untuk meningkatkan pasokan listrik nasional, tetapi juga bagian dari visi besar Indonesia untuk swasembada energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Ini bukan sekadar proyek, ini adalah pondasi masa depan Indonesia yang lebih hijau, lebih mandiri, dan lebih kuat,” kata Prabowo.

Pemerintah juga menargetkan bahwa investasi di sektor EBT akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan, sebagai upaya untuk memenuhi komitmen pengurangan emisi dan menciptakan ekonomi hijau yang inklusif.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button