aespa “Dirty Work”: Pelopori Konsep Industrial Suatu Era di MV K-pop

Patrazone.com – aespa kembali mencuri perhatian lewat single terbaru mereka, “Dirty Work”, yang dirilis pada 27 Juni 2025. Dalam comeback ini, mereka tampil beda—tak lagi dengan nuansa futuristik penuh efek digital, melainkan membawakan estetika kasar, gelap, dan sensual di tengah setting pabrik baja nyata.
1. Visual Industrial dan Syuting di Pabrik Baja
Alih-alih efek CGI, aespa memilih lokasi asli di Dangjin Steel Mill milik Hyundai Steel, menciptakan suasana otentik gritty industrial dengan debu, peralatan berat, dan 225 figuran sebagai latar pewarna visual yang menegaskan konsep “iron” mereka. Hasilnya? Sebuah produksi sinematik yang memberi kesan “film aksi” K-pop sejati.
2. Rekaman Eksperimental dengan iPhone 16 Pro
Yang lebih mengejutkan lagi: seluruh klip performance teaser dan MV Dirty Work direkam menggunakan iPhone 16 Pro—mengandalkan kemampuan slow-motion film 4K 120fps dan stabilisasi low-light tanpa kamera profesional. Ini menunjukkan kecanggihan teknologi dan keberanian aespa bereksperimen.
3. Gaya Vokal dan Koreografi Penuh Aura
Berbeda dari rilisan sebelumnya, lagu ini mengedepankan beat berat dan whisper rap menggoda, bukan vokal tinggi yang biasanya mereka tonjolkan. Koreografinya tampil tajam, sensual, dan penuh swagger, seolah mereka adalah “gangster modis” di tengah pabrik baja—apa yang disebut netizen sebagai “real bad business”.
4. Konsep Baru: Tangguh Tanpa Avatar & Dunia Kwangya
aespa benar-benar melepaskan identitas avatar digital dan dunia virtual Kwangya kali ini. Mereka hadir sebagai sosok nyata—empat wanita berani dan stylish di realita pabrik baja—menandai langkah baru sebagai artis yang matang dan berani keluar dari zona nyaman.
5. Pre‑Order Tembus 1 Juta, Kolaborasi Global
Single album “Dirty Work” yang dirilis dalam empat versi—Korea, kolaborasi dengan Flo Milli, bahasa Inggris, dan instrumental—mencapai 1,01 juta pre‑order. Ini menunjukkan betapa besarnya antusiasme global terhadap arah baru aespa.