Food & Travel

Kecelakaan di Gunung Rinjani, Menparekraf Minta Pengelola Wisata Ekstrem Tegakkan SOP Ketat

Patrazone.com – Tragedi yang menimpa seorang wisatawan asal Brasil di Gunung Rinjani kembali menggugah perhatian publik tentang pentingnya keamanan wisata ekstrem. Menyikapi insiden tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan pentingnya penegakan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara menyeluruh di seluruh destinasi wisata ekstrem di Indonesia.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menekankan bahwa SOP bukan sekadar dokumen administratif, tetapi merupakan fondasi utama dalam menjaga keselamatan wisatawan. Hal itu disampaikan menyusul insiden tragis yang menewaskan Juliana Marins (26), wisatawan asal Brasil, saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Insiden ini mengingatkan kita bahwa setiap destinasi wisata ekstrem mengandung risiko serius. Kepatuhan terhadap SOP harus menjadi prioritas utama, bukan pilihan,” ujar Menteri Widiyanti dalam siaran pers resmi yang dirilis Minggu (29/6/2025).

SOP Sudah Ada, Tinggal Ditegakkan

Menteri Widiyanti menegaskan bahwa SOP pendakian Gunung Rinjani telah dituangkan secara resmi dalam Surat Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Nomor 19 Tahun 2022. Ia meminta semua pihak—mulai dari pengelola kawasan, operator wisata, hingga pemandu lokal—untuk menjalankan prosedur ini secara konsisten dan tanpa kompromi.

“Kami menginginkan adanya pengawasan dan audit ketat terhadap operator wisata dan para pemandu agar mereka benar-benar memenuhi syarat keamanan dan kelayakan kerja di medan ekstrem,” tegasnya.

Pelatihan Ulang dan Edukasi Wisatawan

Selain penegakan SOP, Kemenparekraf juga mendorong pelatihan ulang bagi para pemandu wisata dan porter, khususnya di destinasi ekstrem seperti Gunung Rinjani. Pelatihan ini mencakup prosedur keselamatan, evakuasi darurat, hingga komunikasi krisis yang dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi genting.

Di sisi lain, kesadaran wisatawan juga menjadi perhatian. Pemerintah kini semakin aktif melakukan edukasi kepada wisatawan, terutama tentang pentingnya:

  • Menggunakan jasa operator resmi dan bersertifikasi
  • Mengenakan perlengkapan keselamatan yang sesuai
  • Memahami risiko aktivitas wisata ekstrem
  • Mematuhi protokol keselamatan yang berlaku

Saluran Pengaduan Terbuka

Dalam upaya transparansi dan partisipasi publik, Kemenparekraf membuka saluran aduan melalui WhatsApp di nomor 0811‑895‑6767. Masyarakat maupun wisatawan yang menemukan pelanggaran SOP di lapangan dapat segera melaporkannya.

“Kami ingin wisata ekstrem menjadi pengalaman luar biasa, bukan petaka. Untuk itu, kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan: pengelola, pemerintah daerah, operator, pemandu, dan tentu saja wisatawan,” ujar Menteri Widiyanti.

Tragedi di Gunung Rinjani

Sebagai informasi, Juliana Marins, wisatawan asal Brasil, dilaporkan terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025. Setelah proses pencarian intensif, jenazahnya ditemukan pada 24 Juni 2025 oleh tim penyelamat gabungan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button