APBD Perubahan 2025 Kabupaten Batang Disahkan, Fokus Penataan Kota dan Infrastruktur Publik

Patrazone.com – Pemerintah Kabupaten Batang bersama DPRD resmi menyampaikan dan membahas Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 melalui rapat paripurna di Ruang Paripurna DPRD, Rabu (2/7/2025).
Dalam rapat tersebut, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menegaskan bahwa prioritas perubahan APBD tetap fokus pada pembangunan infrastruktur, khususnya untuk mendukung penataan Kota Batang sebagai pusat kegiatan masyarakat.
“Fasilitas publik seperti GOR Sarengat, GOR Indoor Abirawa, dan penataan THR Kramat akan mendapatkan alokasi anggaran tambahan. Ini bagian dari upaya menyediakan akses masyarakat terhadap kualitas hidup yang lebih baik,” jelas Faiz.
Ia menambahkan, Alun-Alun Batang juga akan mendapatkan sentuhan perbaikan, meski dengan skala terbatas mengingat keterbatasan anggaran di tahun ini.
“Kami ingin Alun-Alun Batang ke depannya menjadi ruang terbuka hijau yang ideal—tempat olahraga, berkumpul, dan interaksi masyarakat. Tahun ini anggarannya belum besar, jadi penataan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Pendapatan Daerah Menurun, Belanja Meningkat
Dalam dokumen perubahan APBD 2025, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp1,93 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp43,66 miliar atau 2,21% dibandingkan target awal sebesar Rp1,97 triliun.
Secara rinci:
- Pendapatan Asli Daerah (PAD) turun 0,89% menjadi Rp408 miliar.
- Pendapatan transfer dari pusat dan provinsi turun 2,52% menjadi Rp1,52 triliun.
Sebaliknya, belanja daerah justru naik, yaitu sebesar Rp2,07 triliun, meningkat 1,78% dari target semula.
“Kenaikan ini terutama berasal dari belanja operasi dan belanja modal. Bahkan, belanja modal naik signifikan hingga 102,15%, dari Rp12,15 miliar menjadi Rp24,56 miliar,” terang Faiz.
Defisit dan Pembiayaan Daerah
Perubahan pada sisi pembiayaan juga terlihat signifikan:
- Pengeluaran pembiayaan turun hingga 50%, dari Rp10 miliar menjadi Rp5 miliar.
- Defisit anggaran tercatat sebesar Rp139,85 juta.
Meskipun terjadi defisit, Faiz menekankan bahwa hal ini merupakan bagian dari upaya penyesuaian fiskal yang realistis, demi tetap menjaga keberlangsungan pembangunan.
“Ini bentuk penyesuaian yang perlu, agar pembangunan dan pelayanan publik tetap berjalan, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian fiskal,” tandasnya.
Langkah Strategis ke Depan
Pemerintah Kabupaten Batang optimistis perubahan anggaran ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam sektor infrastruktur, tata kota, dan pelayanan publik.
Melalui peningkatan belanja modal dan optimalisasi belanja operasi, pemerintah berharap setiap rupiah dalam APBD dapat benar-benar memberi manfaat nyata di lapangan.