Kartun Nabi Muhammad Terbit di Majalah LeMan, Erdogan Murka: Provokasi yang Keji

Patrazone.com – Pemerintah Turki bereaksi keras terhadap majalah satir LeMan setelah menampilkan kartun yang dianggap menggambarkan Nabi Muhammad, yang dinilai menyinggung nilai-nilai keagamaan. Presiden Recep Tayyip Erdogan langsung mengecam keras tindakan tersebut, menyebutnya sebagai “provokasi keji yang disamarkan sebagai humor.”
“Ini adalah provokasi yang jelas. Tindakan ini tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apapun, apalagi dibalut dalam klaim kebebasan berekspresi,” ujar Erdogan dikutip dari AFP, Selasa (1/7/2025).
Langkah Tegas: Penyitaan Majalah & Penangkapan Staf Redaksi
Merespons polemik yang timbul, otoritas Turki segera menyita semua salinan edisi majalah tersebut yang menampilkan kartun kontroversial. Empat orang staf redaksi LeMan, termasuk Editor in Chief dan Manajer Redaksi, telah ditangkap dan diperiksa secara intensif oleh aparat.
Salah satu kartunis yang bekerja untuk LeMan ditahan pada Senin (30/6/2025) dan dijadikan subjek penyelidikan hukum oleh Kantor Kejaksaan Agung Turki, yang menyebut kartun itu secara terang-terangan “merendahkan nilai-nilai agama.”
“Mereka yang bersikap kurang ajar terhadap Nabi kami dan para Nabi lainnya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan hukum,” tegas Presiden Erdogan.
Menteri Turki: Tak Ada Kebebasan yang Membenarkan Penghinaan Agama
Menteri Kehakiman Turki, Yilmaz Tunc, menyebut konten kartun tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap sensitivitas umat beragama dan kerukunan sosial.
“Tidak ada kebebasan berekspresi yang membenarkan penghinaan terhadap nilai-nilai suci suatu agama dengan cara yang keji,” tulis Tunc dalam pernyataannya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengunggah sebuah video penangkapan sang kartunis, memperlihatkan tersangka diborgol di sebuah lorong gedung.
LeMan Klaim Terjadi Kesalahpahaman: “Bukan Menggambarkan Nabi”
Pihak majalah LeMan akhirnya merilis permintaan maaf di media sosial. Mereka mengklaim kartun tersebut telah disalahartikan dan justru dibuat untuk menyoroti penderitaan seorang pria Muslim akibat serangan Israel.
“Kartun itu tidak menggambarkan Nabi Muhammad dan sama sekali tidak bertujuan menghina Islam,” ujar LeMan dalam pernyataan resminya.
LeMan juga menjelaskan bahwa “Muhammad” merupakan nama yang sangat umum di kalangan Muslim dan digunakan untuk menghormati Nabi. Karena itu, mereka menyayangkan adanya penafsiran yang dinilai berniat jahat.
Kontroversi Kartun: Sensitivitas Agama vs Kebebasan Berekspresi
Kasus ini kembali membuka perdebatan soal batas antara kebebasan berekspresi dan penghinaan terhadap agama, yang selama ini menjadi isu sensitif di berbagai belahan dunia, khususnya negara-negara mayoritas Muslim.
Majalah LeMan, yang dikenal sebagai media satir di Turki, kini menghadapi gelombang kritik dan tekanan hukum akibat kartun tersebut. Pemerintah Turki juga menegaskan bahwa tindakan hukum akan terus berjalan terhadap semua pihak yang terlibat.