Teknologi

Trump Ancam Cabut Subsidi Tesla dan SpaceX, Elon Musk Tantang Balik: “Potong Semua Sekarang”

Patrazone.com – Hubungan antara dua tokoh paling berpengaruh di Amerika Serikat, Donald Trump dan Elon Musk, kembali memanas. Kali ini, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mencabut subsidi bernilai miliaran dolar AS yang selama ini diterima oleh perusahaan-perusahaan milik Musk, seperti Tesla dan SpaceX.

Lewat platform media sosial Truth Social, Trump menyindir tajam bahwa Musk “mungkin telah menerima lebih banyak subsidi daripada siapa pun dalam sejarah.”

“Tanpa roket, satelit, atau mobil listrik pun, AS bisa menghemat banyak,” tulis Trump, menyinggung program teknologi bersih yang digagas Musk.

Pernyataan tersebut kemudian ditegaskan kembali Trump di hadapan wartawan di Gedung Putih, Rabu (2/7/2025) waktu setempat.

“Dia (Musk) kesal karena kehilangan mandat kendaraan listriknya. Tapi dia bisa kehilangan lebih banyak dari itu,” ucap Trump, dikutip dari Reuters.


Musk Balas Sindiran: “Potong Semua Sekarang”

Merespons ancaman tersebut, Elon Musk justru menyambut tantangan dengan tegas. Melalui akun resminya di platform X (dulu Twitter), Musk menyatakan:

“Saya secara harfiah mengatakan, potong semuanya. Sekarang.”

Meskipun selama ini Musk dikenal mendukung penghapusan subsidi pemerintah, kenyataannya Tesla telah menikmati berbagai bentuk kredit pajak dan insentif energi bersih, termasuk subsidi kendaraan listrik sebesar US$7.500 per unit dari pemerintah federal.

Meski demikian, Musk memilih menahan diri dari balasan lebih keras, meski ia menambahkan bahwa “balasan yang lebih keras bisa saja terjadi nanti.”


Konflik Memuncak karena RUU Pajak Trump

Perseteruan ini semakin memuncak sejak disahkannya RUU pemangkasan pajak dan pengeluaran versi Trump pada Selasa (1/7/2025), yang disahkan dengan selisih suara tipis di Senat AS.

RUU ini berpotensi menghapus subsidi kendaraan listrik, yang selama ini menjadi tulang punggung kebijakan Tesla dalam memperluas adopsi EV di AS. Langkah ini dikecam Musk sebagai kontradiktif, mengingat kampanye Trump juga menjanjikan efisiensi dan pembatasan anggaran, sesuatu yang juga diusung Musk lewat inisiatifnya.


Musk Ancam Bentuk Partai Baru

Musk bahkan menyatakan kesiapannya untuk membentuk partai politik baru dan mendanai kampanye untuk menggulingkan anggota parlemen yang mendukung RUU tersebut. Langkah ini dikhawatirkan oleh sebagian politisi Partai Republik dapat memecah suara dan mengganggu peluang partai dalam pemilu sela 2026.

“DOGE adalah monster yang mungkin harus kembali dan memangsa Elon,” ujar Trump dengan nada menyindir, merujuk pada Department of Government Efficiency (DOGE)—inisiatif efisiensi anggaran yang sebelumnya dipimpin Musk.


Menteri Keuangan AS Ikut Buka Suara

Menanggapi komentar Musk, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa pihaknya akan tetap fokus pada pengelolaan keuangan negara.

“Urusan keuangan negara, biar saya yang tangani,” ujarnya singkat kepada wartawan.


Siapa yang Akan Menang?

Meski keduanya pernah menjadi sekutu dalam beberapa kebijakan, kini Trump dan Musk berada di jalur konfrontatif. Pertanyaan besarnya, apakah ancaman Trump akan benar-benar dieksekusi, dan jika ya, bagaimana nasib subsidi energi bersih dan perusahaan seperti Tesla serta SpaceX ke depan?

Yang pasti, konflik ini tak hanya berdampak pada industri teknologi dan otomotif, tapi juga pada peta politik Amerika Serikat menjelang pemilu.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button