Fenomena Keluar dari Tubuh: Ilmuwan Ungkap Fakta Medis di Balik Pengalaman Mistis Out-of-Body Experience

Patrazone.com – Pernahkah Anda merasa seolah tubuh Anda terlepas dari raga dan menyaksikan diri sendiri dari luar? Fenomena aneh ini dikenal sebagai out-of-body experience (OBE) atau pengalaman keluar dari tubuh. Meski sering dikaitkan dengan hal mistis, studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa pengalaman ini punya penjelasan medis yang kompleks.
Menurut laporan dari IFLScience, antara 10 hingga 20 persen populasi dunia mengaku pernah mengalami OBE, yang bisa berlangsung dalam berbagai kondisi—mulai dari meditasi mendalam hingga saat trauma berat atau nyaris kehilangan nyawa.
Sebuah penelitian terkini yang dipimpin oleh Dr. Marina Weiler dari University of Virginia’s Division of Perceptual Studies mencoba menggali lebih dalam penyebab di balik fenomena ini. Studi ini mengamati 545 responden, yang diminta menjawab pertanyaan seputar pengalaman OBE serta riwayat kesehatan fisik dan mental mereka.
OBE: Antara Rasa Damai dan Ketakutan Ekstrem
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Psychology, ditemukan bahwa 80 persen peserta yang pernah mengalami OBE mengalaminya antara 1 hingga 4 kali. Menariknya, 74 persen dari kejadian ini terjadi secara spontan, sementara sisanya dipicu oleh:
- Zat psikoaktif (9%)
- Meditasi atau visualisasi (8,2%)
- Hipnosis (0,7%)
Reaksi emosional terhadap OBE juga sangat beragam. Sebagian orang merasa damai, seperti dalam kondisi transendental, namun tak sedikit pula yang mengalami ketakutan luar biasa, seolah menghadapi kematian.
OBE dan Hubungannya dengan Kesehatan Mental
Salah satu temuan paling mencolok dari penelitian ini adalah bahwa individu yang pernah mengalami OBE cenderung memiliki tingkat gangguan mental umum yang lebih tinggi, terutama kecemasan dan depresi.
Selain itu, mereka juga lebih rentan terhadap gejala disosiasi, yakni perubahan kesadaran secara tiba-tiba yang membuat seseorang merasa terlepas dari realitas. Hal ini dibuktikan dengan skor tinggi dalam Dissociative Experience Scale Taxon (DES-T), di mana:
- 40% peserta OBE mencetak skor di atas 20 (kategori disosiatif sedang)
- Dibandingkan dengan hanya 14% peserta non-OBE
Trauma Masa Kecil Diduga Berperan
Penelitian ini juga menemukan bahwa mereka yang mengalami trauma masa kecil dalam bentuk kekerasan, pengabaian, atau kehilangan, ternyata lebih mungkin mengalami OBE di masa dewasa.
“Banyak orang menganggap OBE sebagai pertanda mereka tidak waras, padahal kenyataannya pengalaman ini bisa menjadi mekanisme pertahanan psikologis,” kata Dr. Marina Weiler.
“Alih-alih menjadi penyebab gangguan mental, OBE mungkin adalah respons alami tubuh terhadap stres berat atau trauma masa lalu,” tambahnya.
Mistis atau Medis? Jawabannya Masih Diteliti
Meskipun temuan ini membuka cakrawala baru dalam memahami OBE, para ilmuwan sepakat bahwa masih diperlukan studi lanjutan. Peneliti menyarankan agar penelitian mendatang lebih fokus pada konteks dan kondisi saat pengalaman OBE terjadi, termasuk aktivitas otak dan fisiologis lainnya.
Fenomena OBE memang masih menimbulkan perdebatan panjang. Sebagian memaknainya sebagai perjalanan spiritual, sebagian lain menganggapnya sebagai hasil dari respon neurologis yang kompleks.