Tips Menjaga Kesehatan Ibu Hamil di Musim Kemarau Basah: Pola Makan, Istirahat, hingga Pakai Masker

Patrazone.com – Fenomena kemarau basah yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada 2025 menimbulkan tantangan baru bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil. Cuaca yang tidak menentu, kelembapan tinggi, serta potensi penyebaran virus dan bakteri menjadi faktor risiko yang tak bisa diabaikan.
Untuk itu, dr. Dewi Ratih Hendarto Putri, SpOG, Subsp Obginsos, MSiMed., dokter spesialis kebidanan dan kandungan sekaligus anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), memberikan sejumlah kiat agar ibu hamil tetap sehat dan prima selama menjalani masa kehamilan di tengah cuaca ekstrem ini.
1. Pola Makan Seimbang: Terapkan Prinsip My Pregnancy Plate
Menurut dr. Ratih, ibu hamil sebaiknya mengatur pola makan dengan konsep “My Pregnancy Plate”, yaitu:
- 50%: Sayur dan buah segar
- 20%: Protein hewani & nabati
- 20%: Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau kentang
Kombinasi nutrisi ini penting untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menjaga daya tahan tubuh ibu selama masa kehamilan, apalagi saat cuaca mudah memicu penyakit.
2. Cukupi Hidrasi: Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Sehari
Konsumsi air putih minimal 1,5–2 liter per hari sangat dianjurkan untuk mencegah dehidrasi, yang sering terjadi tanpa disadari di musim kemarau lembap. Selain air putih, ibu hamil juga disarankan mengonsumsi susu tinggi kalsium untuk memperkuat tulang dan mendukung perkembangan janin.
3. Kelola Aktivitas Harian: Hindari Kelelahan Berlebih
Ibu hamil disarankan tidak memaksakan diri dalam beraktivitas. Meski tidak ada angka pasti mengenai batas kelelahan, setiap ibu hamil diharapkan mampu menilai kapasitas tubuhnya sendiri. Istirahat cukup sangat penting agar tubuh tetap fit dan tidak mudah terserang penyakit.
“Ibu hamil harus bisa mengukur kemampuannya sendiri. Jika merasa lelah, segera istirahat,” ujar dr. Ratih.
4. Olahraga Ringan, Cukup Jalan Kaki 2–3 Kali Seminggu
Bagi ibu hamil yang ingin tetap aktif, olahraga ringan seperti jalan kaki santai bisa dilakukan 2–3 kali dalam seminggu. Aktivitas ini paling ideal dimulai saat usia kehamilan memasuki bulan ke-5 hingga ke-7. Namun, tentu saja semua tergantung pada kondisi fisik masing-masing ibu hamil.
5. Hindari Kerumunan dan Gunakan Masker di Luar Ruangan
Fenomena kemarau basah membuat udara lebih lembap dan virus lebih mudah menyebar, seperti flu dan batuk. Untuk itu, dr. Ratih menyarankan ibu hamil menghindari tempat ramai atau selalu mengenakan masker saat berada di ruang publik, termasuk saat naik transportasi umum.
“Pada cuaca ekstrem seperti ini, penyakit menular meningkat. Maka penting bagi ibu hamil untuk melindungi diri,” jelas dr. Ratih, pendiri klinik kesehatan BumilQ.