Komunitas

Benarkah Atlantis Ada di Indonesia? Kemenparekraf Lihat Peluang Besar untuk Dongkrak Ekonomi Kreatif Daerah

Patrazone.com – Wacana soal keberadaan peradaban Atlantis yang diyakini berlokasi di Indonesia kembali mencuat dan menarik perhatian banyak pihak. Menanggapi hal ini, Plt. Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kiagoos Irvan Faisal, melihat adanya potensi ekonomi kreatif besar yang bisa dikembangkan dari narasi ini.

Irvan menyampaikan bahwa jika dikemas secara tepat, cerita tentang Atlantis bisa mendorong tumbuhnya sektor kreatif lokal sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi yang diyakini sebagai “situs” peradaban legendaris tersebut.

“Atlantis ini kan selain punya cerita kuat, dia juga punya ikon-ikon yang bisa dijadikan kriya, merchandise, dan sebagainya,” ujar Irvan saat ditemui dalam acara bedah buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos di Jakarta, Jumat (11/7/2025).


Dari Cerita Jadi Cendera Mata: Potensi Merchandise Bertema Atlantis

Menurut Irvan, cerita Atlantis bisa dijadikan bahan storytelling visual untuk menciptakan beragam produk ekonomi kreatif seperti kaus, aksesori, suvenir, hingga produk kriya khas daerah.

Merchandise bertema Atlantis bisa dijual di titik-titik strategis pariwisata, termasuk pelabuhan dan terminal wisata, yang menjadi tempat penjemputan turis domestik maupun mancanegara.

“Sektor ekonomi kreatif itu kan luas. Ekraf bisa jadi pelengkap pariwisata dan sebaliknya. Dengan storytelling kuat seperti Atlantis, kita bisa angkat berbagai subsektor kreatif,” ucap Irvan.


Membuka Peluang Destinasi Wisata Baru dan Promosi Film

Lebih jauh, Irvan menekankan bahwa narasi Atlantis juga bisa dijadikan daya tarik wisata baru yang bersifat tematik dan imajinatif. Jika minat masyarakat terhadap destinasi tersebut meningkat, pemerintah daerah bersama kementerian terkait bisa menjadikannya sebagai destinasi unggulan nasional.

Tak hanya itu, cerita Atlantis juga memiliki potensi besar untuk diadaptasi menjadi film atau serial, yang akan membuka ruang promosi lebih luas, baik di pasar lokal maupun internasional.


Perlu Edukasi Masyarakat: Atlantis Bukan Sekadar Mitos

Meski demikian, Irvan menyadari bahwa untuk membawa narasi Atlantis ke ranah industri, perlu adanya edukasi dan pemahaman sejarah yang kuat kepada masyarakat lokal. Hal ini penting agar narasi tersebut tidak menimbulkan kontroversi atau kesalahpahaman, mengingat Atlantis selama ini dianggap sebagai legenda atau mitos oleh sebagian besar orang.

“Atlantis bisa jadi storytelling yang kuat. Tapi PR-nya adalah meyakinkan masyarakat dulu bahwa cerita ini bisa dipercaya dan punya nilai budaya serta sejarah,” katanya.


Buku “Atlantis” dan Ciri-Ciri Indonesia sebagai Peradaban Kuno

Acara bedah buku tersebut mengupas tuntas karya Prof. Arysio Santos, seorang fisikawan nuklir dan ahli geologi asal Brasil. Dalam bukunya berjudul Atlantis: The Lost Continent Finally Found, Santos mengungkapkan hasil penelitiannya selama 30 tahun yang menyimpulkan bahwa Indonesia adalah lokasi yang paling cocok dengan deskripsi Atlantis versi Plato.

Buku ini menyebutkan bahwa banyak ciri geografis, budaya, dan geologis yang disebutkan dalam dialog Plato Timaeus dan Critias, sangat selaras dengan kondisi Indonesia.

Melalui buku ini, Santos mendorong pembaca untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap alternatif sejarah, serta memahami peran besar Indonesia dalam peradaban manusia.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button