Food & Travel

Menjelajah Pesona Biduk-Biduk: Surga Tersembunyi di Ujung Timur Kalimantan

Patrazone.com – Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menyimpan permata tersembunyi di bagian pesisir timurnya. Tepatnya di Kecamatan Biduk-Biduk, wilayah ini menyuguhkan perpaduan eksotis antara bentang alam karst, hutan tropis, dan keindahan laut Sulawesi.

Terletak di ujung “hidung” Pulau Kalimantan, Biduk-Biduk masuk dalam kawasan Bentang Alam Karst Sangkulirang-Mangkalihat, menjadikannya rumah bagi destinasi wisata alam dan bahari yang memesona. Di antara yang paling ikonik adalah Danau Labuan Cermin dan Pantai Batu Berdiri.


Danau Labuan Cermin: Permata Dua Rasa di Hutan Tropis Kalimantan

Salah satu destinasi unggulan di Biduk-Biduk adalah Danau Labuan Cermin, yang dikenal dengan sebutan “danau dua rasa” atau “danau dua warna”. Julukan ini merujuk pada fenomena unik berupa lapisan air tawar di permukaan dan air asin di dasar danau, yang tidak bercampur secara sempurna. Fenomena tersebut disebut Meromictic Lake, yang langka ditemukan di dunia.

Airnya begitu jernih dan bergradasi dari biru toska hingga hijau, menciptakan efek visual luar biasa seolah cermin raksasa alami di tengah hutan. Kejernihannya membuat dasar danau terlihat dengan mata telanjang meski kedalamannya mencapai 4–5 meter.


Cara Menuju Labuan Cermin

Untuk menuju Danau Labuan Cermin, wisatawan perlu melakukan perjalanan darat dari Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau, selama 5–6 jam. Meski cukup panjang, perjalanan ini menyuguhkan pemandangan alam Kalimantan yang memanjakan mata, dari hutan tropis hingga garis pantai yang menawan.

Setibanya di dermaga Biduk-Biduk, pengunjung perlu naik perahu kayu selama 10–15 menit menuju danau. Biaya sewa perahu sekitar Rp400.000, namun disarankan pergi rombongan agar lebih hemat.


Aktivitas Seru di Labuan Cermin

Labuan Cermin cocok untuk berbagai aktivitas, mulai dari:

  • Berenang dan snorkeling
  • Menyelam ringan (free dive)
  • Mendayung dengan kano
  • Bersantai di atas ban pelampung

Ikan-ikan yang hidup di danau ini pun terbagi jelas: ikan air tawar mendominasi bagian atas, sementara ikan air asin berada di bawah. Anda bahkan bisa merasakan perbedaan rasa air—tawar di permukaan, asin di kedalaman.

Peralatan snorkeling tersedia untuk disewa di dermaga, termasuk pelampung dan papan selancar yang dimodifikasi menjadi kano.


Destinasi Ekowisata yang Dijaga Warga Lokal

Labuan Cermin juga dikelola secara lestari oleh masyarakat setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Mereka aktif memberikan edukasi pada wisatawan untuk menjaga ekosistem, tidak menginjak karang, dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Pertumbuhan karang hanya satu sentimeter per tahun. Maka, penting sekali menjaga kelestarian saat berenang,” ujar Rudiansyah, anggota Pokdarwis Biduk-Biduk.

Pokdarwis kini juga fokus pada branding destinasi ekowisata melalui media sosial dan situs web, demi menjangkau wisatawan dari luar Kalimantan hingga mancanegara.


Pantai Batu Berdiri: Menikmati Senja di Pantai yang Masih Alami

Sekitar 30 menit berkendara dari Labuan Cermin, Anda bisa menemukan destinasi lain yang tak kalah menawan, yaitu Pantai Batu Berdiri. Nama pantai ini berasal dari batu besar yang berdiri tegak di bibir pantai—menjadi ikon unik kawasan tersebut.

Pantai ini menyajikan hamparan pasir putih, ombak tenang, serta angin laut yang menyegarkan, menjadikannya spot ideal untuk:

  • Berenang santai
  • Jalan sore di tepi pantai
  • Menikmati sunrise atau sunset
  • Piknik di pondok-pondok kecil pinggir pantai

Alami dan Damai, Cocok untuk Healing

Suasana di Pantai Batu Berdiri masih tergolong sepi dan asri, karena belum banyak tersentuh pembangunan resort besar. Beberapa warung kecil milik warga lokal menyediakan makanan ringan dan kelapa muda segar, cukup untuk menemani waktu bersantai Anda.


Eksplorasi Wisata Berbasis Alam dan Budaya di Biduk-Biduk

Kecamatan Biduk-Biduk tidak hanya menghadirkan wisata alam, tapi juga menyimpan potensi besar untuk ekowisata dan wisata edukasi. Keindahan alamnya berpadu dengan kearifan lokal yang berperan aktif menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Dengan pendekatan yang tepat, Biduk-Biduk bisa menjadi destinasi unggulan Kalimantan Timur di mata dunia,” ujar salah satu pelaku wisata setempat.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button