Fadia Arafiq Dorong Pendamping PKH Mutakhirkan Data Warga Tak Mampu

Patrazone.com – Pemerintah terus mendorong percepatan pengentasan kemiskinan dan penurunan kemiskinan ekstrem melalui pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini merupakan integrasi dari tiga sumber utama: DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi), dan P3KE (Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem).
Menanggapi hal ini, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengajak seluruh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memperbarui data warga miskin secara akurat. Hal tersebut disampaikan Fadia dalam acara Peningkatan Kapasitas SDM PKH Kabupaten Pekalongan yang berlangsung di Hotel D’Season Premiere, Jepara.
“Mumpung ada DTSEN seperti ini, ayo Bapak Ibu pendamping PKH masukkan data yang benar-benar akurat. Masukkan yang benar-benar membutuhkan,” tegas Fadia, Selasa (16/7/2025).
Tegas: Coret yang Sudah Mampu, Bantu yang Benar-Benar Butuh
Fadia meminta agar tidak ada lagi masyarakat yang sebenarnya mampu tetapi masih menerima bantuan. Menurutnya, akurasi data sangat penting agar program bantuan sosial tepat sasaran.
“Kalau yang sudah mampu, tolong kita coret bareng-bareng. Kasihan yang benar-benar tidak mampu. Allah kasih kita kedudukan dan kesempatan untuk berbuat baik, ayo kita manfaatkan itu,” tambahnya.
Selain bantuan sosial, Bupati Fadia juga mendorong pendamping PKH aktif mendata anak-anak tidak mampu yang layak mendapat beasiswa pendidikan.
“Kami tidak mungkin setiap hari keliling ke desa-desa. Teman-teman pendamping PKH inilah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” jelasnya.
Verifikasi Lapangan Dilakukan Setiap 3 Bulan
Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, Agus Pranoto, yang juga menjabat Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, menyampaikan bahwa DTSEN masih dalam proses penyempurnaan. Data akan terus diperbarui melalui verifikasi lapangan berkala setiap tiga bulan.
“Tahap pertama pada Maret lalu melibatkan 53.000 data dan sudah 100% selesai. Namun memang ditemukan beberapa ketidaksesuaian, misalnya warga yang sebelumnya berada di desil 1–5, namun di DTSEN masuk ke desil 6–10, sehingga tidak lagi menerima bantuan,” ungkap Agus.
Ia meminta agar pendamping PKH tetap bersemangat menghadapi tahap selanjutnya dan menyampaikan hasil verifikasi secara cepat dan akurat kepada BPS dan Kementerian Sosial.
Menuju Akurasi Data Sosial yang Lebih Baik
Dengan pemutakhiran DTSEN secara kolaboratif, diharapkan program-program pengentasan kemiskinan seperti PKH, Kartu Sembako, hingga beasiswa pendidikan bisa tepat sasaran, transparan, dan berkeadilan sosial.