Pemkab Pekalongan Siapkan Lahan untuk Warga Terdampak Rob di Tirto
Patrazone.com – Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus memperkuat komitmennya dalam menangani bencana rob yang kerap melanda wilayah pesisir, khususnya di Kecamatan Tirto. Sebagai langkah awal, Pemkab kini telah menyiapkan lahan relokasi bagi masyarakat terdampak.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, H. M. Yulian Akbar, S.Sos., M.Si., usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Pekalongan, Selasa (15/7/2025).
“Penanganan rob di pesisir seperti Tirto sudah menjadi fokus lama. Pemerintah telah menyiapkan lahan sebagai bentuk keseriusan dan kesiapan kami. Ini langkah maju,” kata Yulian Akbar kepada wartawan.
Tantangan Pendanaan dan Harapan Dukungan Pemerintah Pusat
Meski progres awal sudah terlihat, tantangan terbesar dalam penanganan rob adalah ketersediaan anggaran. Yulian menyebut bahwa pembangunan infrastruktur penanggulangan rob memerlukan dana besar, sehingga tidak mungkin hanya mengandalkan APBD kabupaten.
“Harapannya, infrastruktur segera bisa dibangun. Tapi karena biayanya cukup besar, tentu perlu dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat,” ujarnya.
Dinamika Sosialisasi dan Appraisal Harga
Sekda juga menyoroti tantangan dalam proses appraisal dan sosialisasi harga tanah kepada masyarakat terdampak. Ia menegaskan bahwa proses ini dijalankan sesuai aturan dengan pendekatan yang persuasif.
“Sosialisasi harga memang ada dinamika. Tapi pemerintah patuh terhadap hasil appraisal yang dilakukan secara independen. Semua proses dijalankan sesuai regulasi,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pendekatan terhadap warga mengedepankan prinsip keadilan dan transparansi.
“Yang paling penting adalah bagaimana kami mendekati masyarakat tanpa melanggar aturan. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan yang lebih besar, khususnya dalam penanganan rob di Tirto,” lanjutnya.
Koordinasi Intensif dengan DPRD
Pemerintah Kabupaten Pekalongan berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan DPRD demi menemukan solusi terbaik terhadap persoalan rob yang selama ini menjadi persoalan krusial di wilayah pesisir. Masalah rob tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga sosial dan ekonomi warga setempat.
