Harga Emas Anjlok 4 Hari Beruntun, Terendah dalam 3 Minggu!

Patrazone.com — Harga emas dunia kembali terjun dan menyentuh level terendah dalam hampir tiga minggu terakhir. Pelemahan ini terjadi selama empat hari berturut-turut, dipicu oleh penguatan dolar AS, sentimen pasar terhadap kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, serta menanti keputusan penting dari The Federal Reserve (The Fed) pekan ini.
Berdasarkan data perdagangan Senin (28/7/2025), harga emas dunia turun 0,66% ke level US$ 3.314,04 per troy ons. Jika ditarik selama empat hari, harga emas telah anjlok sebesar 3,4%. Sementara itu, hingga Selasa pagi (29/7/2025) pukul 06.53 WIB, harga emas di pasar spot kembali melemah 0,04% ke level US$ 3.312,49 per troy ons.
Dolar Menguat, Emas Tertekan
Penurunan harga emas kali ini juga dipengaruhi oleh menguatnya dolar AS, yang membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor luar negeri.
“Semakin banyak pengumuman perdagangan yang keluar, dolar makin kuat. Ini menekan harga emas karena sentimen risiko meningkat,” jelas analis Marex, Edward Meir, dikutip dari Refinitiv.
Indeks dolar AS (DXY) tercatat melesat 1,01% pada level 98,63 di hari yang sama. Ini merupakan penguatan selama tiga hari beruntun dan menjadi salah satu faktor utama di balik penurunan tajam harga logam mulia.
Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa Tekan Emas
Kesepakatan antara Presiden AS Donald Trump dan Komisi Eropa terkait tarif barang-barang Uni Eropa turut meredakan kekhawatiran pasar akan potensi perang dagang besar. AS resmi menetapkan tarif 15%—lebih rendah dari ancaman sebelumnya—yang kemudian mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko dan meninggalkan emas.
Pekan sebelumnya, AS juga mencapai kesepakatan perdagangan dengan Jepang. Selanjutnya, perundingan AS-China dijadwalkan berlangsung di Stockholm, Selasa ini, untuk memperpanjang masa gencatan senjata dagang selama 90 hari.
Namun, menurut pejabat perdagangan AS, tidak ada terobosan besar yang diharapkan dari diskusi dengan China. Fokus pertemuan ini adalah memantau dan memastikan implementasi dari komitmen yang telah disepakati sebelumnya.
Pasar Tunggu Keputusan The Fed
Sentimen lain yang membayangi harga emas adalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang berlangsung pekan ini. Bank sentral AS tersebut diperkirakan akan menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,50%.
Namun demikian, pelaku pasar mulai memperkirakan adanya potensi pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan September, yang bisa menjadi angin segar bagi harga emas di masa mendatang.
Sebagai informasi, emas merupakan aset yang cenderung bersinar di tengah kebijakan suku bunga rendah, karena tak memberikan imbal hasil seperti obligasi.
Emas Masih dalam Tekanan, Tapi Harapan Tetap Ada
Meski saat ini emas terus mengalami tekanan akibat penguatan dolar dan sentimen risiko yang meningkat, analis menilai belum ada penurunan besar-besaran karena ketidakpastian masih membayangi implementasi berbagai kesepakatan dagang.