Mobil

Nggak Peduli Harga Jual Mobil Bekas? Siap-Siap Sakit Hati Saat Mau Jual Lagi

Patrazone.com — Tak semua konsumen memperhitungkan harga jual kembali saat membeli mobil. Tapi, tak sedikit pula yang akhirnya dibuat menyesal ketika menyadari mobil kesayangannya mengalami penurunan nilai jual yang tajam.

Fenomena ini cukup sering terjadi di pasar mobil Indonesia. Banyak yang awalnya mengaku tak memedulikan resale value, namun akhirnya kecewa saat menjual mobilnya kembali ke pasar sekunder.

“Hari ini ngomong ‘nggak apa-apa’, coba tahun depan pas mau jual, sakit hati,” ujar Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor, Yulian Karfili, belum lama ini.


Resale Value Masih Jadi Pertimbangan Utama

Menurut pria yang akrab disapa Arfi tersebut, mayoritas masyarakat Indonesia masih menganggap mobil sebagai aset yang memiliki nilai sisa. Faktor harga jual kembali ini pun sering kali menjadi pertimbangan utama dalam proses pembelian.

Beberapa indikator yang memengaruhi nilai jual kembali sebuah mobil, antara lain:

  • Kondisi mobil saat dijual
  • Populasi model di pasaran
  • Ketersediaan suku cadang
  • Track record merek
  • Dukungan layanan purnajual

Semakin banyak orang yang memakai mobil tersebut dan terbukti handal, maka semakin tinggi pula nilai jual kembalinya.

“Resale value itu terbentuk seiring waktu. Kalau mobil belum terbukti atau masih baru, wajar nilainya rendah,” tambah Arfi.


Mobil Konvensional Masih Unggul soal Harga Bekas

Pengamat otomotif dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu, turut mengamini hal tersebut. Ia menyebut harga jual kembali menjadi faktor krusial yang membuat mobil berbahan bakar bensin atau diesel (ICE) masih tetap kuat di pasar Tanah Air.

“Untuk kendaraan ICE, resale value tetap tinggi dan stabil, bisa mencapai 70–80 persen setelah tiga tahun,” kata Yannes kepada detikOto, Jumat (30/8/2025).

Menurutnya, nilai jual kembali yang stabil itu didorong oleh:

  • Pasar sekunder yang kuat
  • Kepercayaan masyarakat
  • Dominasi merek Jepang seperti Toyota, Honda, Daihatsu, dan Suzuki

Generasi Muda Punya Prioritas Berbeda

Namun demikian, ada pergeseran perilaku pada kalangan konsumen muda. Mereka lebih memprioritaskan:

  • Biaya operasional rendah
  • Efisiensi bahan bakar
  • Dampak lingkungan

Artinya, resale value mulai kalah penting dibandingkan biaya kepemilikan secara keseluruhan. Hal ini juga turut membuka peluang bagi mobil listrik, meski saat ini harga jual bekasnya masih turun drastis—bahkan bisa mencapai 50 persen dari harga baru.

author avatar
Patrazone

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button