Ratusan Warga Desa Proto Geruduk Balai Desa

Patrazone.com – Ratusan warga Desa Proto, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, menggeruduk balai desa pada Jumat (29/8/2025). Aksi damai ini digelar sebagai bentuk protes atas dugaan ketidakterbukaan penggunaan dana desa serta tuntutan agar Sekretaris Desa (Sekdes) segera mundur dari jabatannya.
Aksi berlangsung tertib namun penuh semangat, dengan warga membentangkan spanduk dan berorasi di halaman balai desa. Mereka menuntut agar suara masyarakat tidak diabaikan, sekaligus memperingatkan akan ada aksi lanjutan jika tak ada tindak lanjut konkret.
Warga Tuntut Transparansi dan Pemunduran Sekdes
Dalam aksinya, massa secara terbuka menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja Sekdes Proto. Mereka menilai Sekdes tak mampu menjalankan tugas secara transparan, terutama dalam pengelolaan dana desa yang bersumber dari APBN.
“Kami minta Sekdes bersedia mundur dengan kesadaran. Ini demi menjaga kondusivitas dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Warga sudah kecewa dan tak percaya lagi,” tegas Akasah, penanggung jawab aksi.
Audiensi Berjalan Tegang, Tapi Tetap Kondusif
Sejumlah perwakilan warga kemudian diterima untuk melakukan audiensi bersama Pemerintah Desa (Pemdes). Tensi sempat memanas saat warga mendesak agar Sekdes dihadirkan langsung ke forum.
Meski Sekdes tidak muncul, dialog tetap dilanjutkan. Warga menegaskan, jika tak ada respons nyata, maka aksi akan digelar kembali secara berjilid-jilid.
Setelah pertemuan, massa membubarkan diri dengan tertib. Mereka berjanji terus mengawal proses tindak lanjut bersama Pemdes dan Inspektorat Kabupaten Pekalongan.
Pj Kades: Akan Konsultasi ke Pemkab
Penjabat Kepala Desa Proto, M. Taufik, menyatakan akan segera berkonsultasi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan mengenai tuntutan warga tersebut.
“Saya pribadi akan berkonsultasi ke Pemkab dan akan berembuk dengan Pak Sekdes. Tuntutan warga akan kami bahas secara serius,” ucapnya.
Ia menambahkan, aspirasi warga merupakan bentuk pengawasan yang sah dan harus dihormati dalam semangat pemerintahan desa yang partisipatif.
Bukan Kasus Pertama di Pekalongan
Aksi warga Desa Proto ini menambah daftar ketidakpuasan masyarakat terhadap aparat desa di Kabupaten Pekalongan. Sebelumnya, warga Desa Sijambe juga menggelar aksi serupa, bahkan berujung pada pemberhentian Sekdes setempat.
Hal ini menunjukkan perlunya pembenahan tata kelola dana desa serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas di tingkat desa.
Suara Rakyat Desa Tak Boleh Diabaikan
Aksi damai warga Desa Proto mengingatkan semua pihak bahwa kepercayaan publik terhadap aparatur desa sangat penting. Tanpa transparansi dan komunikasi yang baik, kepercayaan itu bisa hilang dan memicu ketegangan sosial.
Jika Pemdes Proto dan pihak berwenang tidak segera merespons tuntutan secara konkret, warga sudah menegaskan siap kembali turun ke jalan.