Empat Dalang Cilik Meriahkan HUT Ke-80 RI di Pasekaran, Lestarikan Wayang Kulit Lewat Lakon “Dewa Ruci”

Patrazone.com – Semangat kemerdekaan di Desa Pasekaran, Kabupaten Batang terasa berbeda tahun ini. Dalam rangka memperingati HUT Ke-80 Republik Indonesia, warga setempat menggelar pagelaran seni budaya wayang kulit yang dibawakan oleh empat dalang cilik dan remaja.

Mengusung lakon “Dewa Ruci”, pertunjukan ini menampilkan Ki Yudistira Nugraha, Ki Elginara Sidqi, Ki Ananta Oriza Ardian, dan Ki Huda Erlangga. Keempatnya adalah anak didik dari Ki Tulus Wahyu Utomo, pemilik Sanggar Puspito Langen sekaligus Ketua PEPADI Batang.


Estafet Dalang Cilik, Dari Remaja untuk Budaya

Pagelaran budaya ini digelar di Pendapa Balai Desa Pasekaran, Sabtu malam (31/8/2025), mulai pukul 20.00 hingga 24.00 WIB. Para dalang cilik tampil secara estafet, membawakan bagian-bagian cerita yang berbeda dari lakon yang sama.

Kepala Desa Pasekaran, Azizin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya Jawa sekaligus sarana ekspresi generasi muda.

“Ini sangat menarik karena bisa menampilkan dalang cilik dan remaja. Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga edukasi budaya bagi anak-anak dan warga,” ungkap Azizin.


Panggung untuk Bakat Muda Pedalangan

Azizin menyebut, kegiatan ini bertujuan memberi ruang kepada anak-anak yang memiliki bakat di bidang pedalangan agar lebih percaya diri tampil di hadapan publik.

“Kita siapkan tempatnya, agar anak-anak bisa menunjukkan kemampuan sekaligus mengasah mental tampil di depan masyarakat luas,” tegasnya.


Ki Uut: Mereka Anak Batang, dan Itu Membanggakan

Sementara itu, Ki Tulus Wahyu Utomo yang akrab disapa Ki Uut, memberikan apresiasi atas dukungan dari pemerintah desa. Ia mengaku bangga karena keempat dalang adalah anak-anak asli Batang yang memiliki potensi besar.

“Saya sangat menghargai inisiatif Pak Kades. Apalagi dalang-dalang ini anak daerah sendiri, pasti membanggakan. Mereka masih remaja, jadi ndalangnya tidak sampai pagi, tapi yang penting jam terbangnya bertambah,” ujar Ki Uut.


Lestarikan Budaya, Tanamkan Bangga Berbudaya Sejak Dini

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi wayang kulit masih hidup di tengah masyarakat, terutama ketika diwariskan kepada generasi muda.

Dengan menggelar acara semacam ini di bulan kemerdekaan, masyarakat Pasekaran tidak hanya menunjukkan kecintaan terhadap budaya, tapi juga menanamkan semangat nasionalisme melalui pelestarian budaya lokal.

Patrazone
Exit mobile version