Hukum

Polisi Tangkap 4 Mahasiswa Terkait Perakitan 27 Bom Molotov di Kampus Unmul Samarinda

Patrazone.com – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda mengungkap dugaan perakitan 27 bom molotov oleh sejumlah mahasiswa di lingkungan Kampus 2 Universitas Mulawarman (Unmul), Jalan Banggeris, Samarinda. Dalam kasus ini, empat mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka dan kini tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, mengatakan bahwa para tersangka berinisial MZ, FK, MAG, dan AR diduga terlibat aktif dalam proses pembuatan bom molotov yang disebut telah disiapkan untuk aksi unjuk rasa anarkis.

“Dari 22 orang yang kami amankan, empat di antaranya kami proses lebih lanjut karena memiliki keterlibatan langsung dalam perakitan bom molotov,” ujar Hendri dalam konferensi pers, Senin (1/9/2025).


Bom Molotov Ditemukan di Sekretariat Mahasiswa FKIP Unmul

Penemuan bom molotov bermula dari informasi intelijen mengenai rencana aksi unjuk rasa yang berpotensi ricuh. Tim gabungan dari Polresta Samarinda dan TNI kemudian melakukan penggerebekan di sekretariat mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul, Minggu malam (31/8).

Di lokasi, aparat menemukan 22 mahasiswa serta sejumlah barang bukti berupa:

  • 27 botol bom molotov siap pakai
  • Satu jeriken pertamax
  • Kain perca sebagai sumbu
  • Peralatan perakitan seperti gunting

“Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda. Ada yang mengantar bahan baku, memotong kain, hingga merakit bom molotov,” jelas Hendri.


18 Mahasiswa Dipulangkan, Tidak Terbukti Terlibat

Dari total 22 mahasiswa yang diamankan, 18 orang telah dipulangkan usai menjalani interogasi awal, karena tidak terbukti terlibat langsung dalam perakitan maupun penyimpanan bom.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Rektor III Unmul untuk mengembalikan mereka. Proses ini tetap mengedepankan prinsip keadilan,” tegas Kapolresta.


Polisi Jamin Transparansi dan Imbau Mahasiswa Hindari Aksi Anarkis

Hendri Umar menegaskan bahwa proses penyidikan dilakukan secara transparan dan profesional. Ia juga menekankan bahwa insiden ini adalah ulah segelintir oknum, dan tidak mencerminkan gerakan mahasiswa secara keseluruhan.

“Kami pastikan bahwa kebebasan berpendapat tetap dijamin, tapi jangan disalurkan lewat tindakan anarkis. Kami akan tetap melakukan pengamanan yang humanis selama unjuk rasa berlangsung,” ujarnya.

author avatar
Patrazone

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button