Indonesia

Marcus Gideon Soroti Dinamika Ganda Putra Indonesia: “Perlu Waktu, Tapi Ada Harapan”

Patrazone.com – Ganda putra Indonesia tengah berada dalam fase pencarian bentuk terbaik pasca-ditinggal para legenda seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Meski sempat paceklik gelar, harapan mulai tumbuh kembali.

Salah satu motor kejayaan ganda putra Indonesia di masa lalu, Marcus Fernaldi Gideon, angkat bicara soal naik-turunnya performa sektor ini dalam beberapa tahun terakhir.

“Di level senior sekarang, jarak antara yang dulu dan yang baru terlihat cukup jauh. Regenerasinya belum matang saat kami pensiun,” ujar Marcus saat ditemui di Daddies Arena BSD, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.


Fajar/Fikri Menjawab Keraguan

Sektor ganda putra RI memang sempat kehilangan daya saing di level dunia. Gelar juara tak kunjung datang, bahkan pasangan yang digadang-gadang sebagai penerus, seperti Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, hanya mampu menjadi runner-up All England 2025.

Namun, titik terang muncul lewat keberhasilan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri yang tampil mengejutkan dengan menjuarai turnamen Super 1000 China Open 2025, usai perombakan yang dilakukan oleh pelatih PBSI.

“Menurut saya perombakan ini bagus. Fajar sudah lama tidak juara. Kemenangan ini bisa jadi pemantik semangat untuk ganda putra lainnya,” tutur Marcus, yang kini aktif membina atlet muda lewat Gideon Badminton Academy.


Regenerasi Butuh Proses

Marcus juga menilai bahwa regenerasi memang tak bisa dipaksakan. Ia turut merasakan secara langsung saat menjadi sparring partner di level pratama Pelatnas PBSI.

“Saya lihat pemain muda sekarang potensial, tapi jelas butuh waktu. Kalau dibilang enam bulan langsung bisa main di level Super 500, kelihatannya belum mungkin,” ucap mantan ganda nomor satu dunia itu.

Meski begitu, ia optimistis bila pembinaan dan arah pelatihan tetap dijaga konsisten, maka sektor ganda putra Indonesia akan kembali berjaya.


Harapan Baru di Tengah Perubahan

Dengan perombakan strategi dan komposisi pasangan di ganda putra, Marcus berharap PBSI tak ragu untuk terus memberi kesempatan dan mencoba kombinasi baru.

“Siapa tahu Fajar bisa me-refresh tim Indonesia. Kalau tidak dilanjutkan (eksperimen pasangan), sayang juga,” pungkasnya.

author avatar
Patrazone

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button