Giorgio Armani Tutup Usia: Warisan Mode dan Koleksi Properti Megah yang Menakjubkan

Patrazone.com – Dunia mode berduka. Maestro fesyen asal Italia, Giorgio Armani, tutup usia pada Kamis (4/9/2025) dalam usia 91 tahun. Sepanjang hidupnya, Armani telah menorehkan sejarah panjang di industri mode dunia selama lebih dari 60 tahun, sejak memulai karier pada 1957.
Ia dikenal bukan hanya karena sentuhan elegannya dalam busana, tetapi juga melalui kerajaan bisnis mode yang ia bangun sendiri: Giorgio Armani SpA, bersama rekannya, Sergio Galeotti, pada tahun 1975.
Di akhir hayatnya, kekayaan Armani ditaksir mencapai Rp199 triliun, yang akan diwariskan kepada enam ahli waris. Hartanya bukan hanya dari lini mode dan kosmetik, tetapi juga dari koleksi properti mewah yang tersebar di berbagai penjuru dunia — masing-masing mencerminkan selera estetik dan kepribadian sang maestro.
1. Rumah Musim Panas Bergaya Pedesaan di Saint Tropez, Prancis
Salah satu properti favorit Armani terletak di Saint Tropez, Prancis — destinasi musim panas kelas atas di Riviera Prancis. Rumah ini mengusung gaya Alpen yang khas, dengan jendela berwarna hijau pucat, dinding plester putih, dan atap batu tulis terakota. Desainnya hangat dan bersahaja, mencerminkan sisi personalitas Armani yang sederhana namun berkelas.
2. Milan dan Pulau Pantelleria, Italia – Akar yang Tak Pernah Lepas
Sebagai putra asli Italia, Giorgio Armani memiliki dua properti ikonik di negerinya:
- Milan – Terletak di Via Borgonuovo, bangunan bergaya abad ke-17 ini menjadi tempat tinggal utama Armani. Interiornya bergaya art deco tahun 1930–1940, hasil kolaborasi dengan desainer Peter Marino. Sentuhan oriental juga hadir memperkaya atmosfer rumah.
- Pantelleria – Pulau terpencil di selatan Sisilia ini menyimpan kisah tersendiri. Armani jatuh cinta pada tempat ini sejak 1980-an, meski kondisinya kala itu rusak parah. Ia merenovasi dua bangunan berbatu vulkanik (disebut dammusi) bersama arsitek Gabriella Giuntoli. Sentuhan lokal dipadukan dengan furnitur dari koleksi pribadi Armani Casa, menjadikan rumah ini salah satu karya seni hunian yang unik.
3. Chesa Orso Bianco, Saint Moritz – Rumah Musim Dingin Bergaya Jepang
Di Swiss, Armani memiliki rumah musim dingin yang diberi nama Chesa Orso Bianco atau “Rumah Beruang Kutub”. Terletak di dekat kawasan ski eksklusif Saint Moritz, rumah ini menyatukan estetika ryokan Jepang dengan sentuhan Eropa yang mewah.
Interiornya dilapisi kayu mahoni halus, berpadu dengan kain mewah berlapis dan cahaya alami yang lembut. Semuanya dirancang untuk menghadirkan kehangatan dan ketenangan di tengah dinginnya pegunungan Alpen.
4. Penthouse Mewah di Jantung Manhattan, Amerika Serikat
Giorgio Armani juga meninggalkan jejak di New York, dengan sebuah apartemen penthouse di kawasan prestisius Central Park West, dibeli pada 2019.
Penthouse seluas 278 meter persegi ini memiliki 4 kamar tidur, jendela kaca patri bergaya gereja, serta teras luas yang menawarkan pemandangan langsung ke Central Park. Arsitekturnya terinspirasi dari gaya klasik dengan nuansa spiritual — menunjukkan bagaimana estetika Armani selalu seimbang antara fungsi dan filosofi.
Arsitektur Adalah Ekspresi Diri
Dalam berbagai wawancaranya, Giorgio Armani kerap menyatakan bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga ekspresi jati diri. Setiap propertinya bukan sekadar investasi, tapi cerminan kepribadian dan visinya tentang keindahan.
“Saya tidak membangun rumah untuk memamerkan kekayaan. Saya membangun ruang untuk menenangkan jiwa,” kata Armani dalam wawancaranya dengan Architectural Digest.
Warisan Tak Tergantikan
Lebih dari sekadar nama besar di dunia mode, Giorgio Armani meninggalkan warisan nilai, estetika, dan filosofi hidup. Ia tidak hanya mengubah cara orang berpakaian, tetapi juga cara mereka melihat keindahan — dari tubuh, busana, hingga ruang tempat tinggal.
Selamat jalan, maestro. Dunia mode dan desain akan terus mengingatmu.