“Seperti Mimpi Buruk”: Bagnaia Kembali Tanpa Poin di MotoGP San Marino, Tekanan Naik

Patrazone.com – Francesco Pecco Bagnaia merasakan frustrasi mendalam setelah gagal mengumpulkan poin di MotoGP San Marino 2025. Kegagalan ini menjadi pukulan berat, apalagi ini sudah kali kedua dia pulang dengan nol poin musim ini setelah insiden serupa di Le Mans.
Meski start dari grid kedelapan pada sprint race di Misano (13 September), Bagnaia hanya mampu meraih posisi ke‑13. Pada balapan utama—Grand Prix—ia gagal melanjutkan lomba setelah mengalami crash hanya setelah delapan lap.
Dampak Hasil San Marino terhadap Klasemen
Hasil buruk ini meningkatkan tekanan terhadap Bagnaia di klasemen pembalap. Ia kini hanya unggul delapan poin dari Marco Bezzecchi (Aprilia) yang tampil impresif di beberapa seri terakhir.
Jika terus-terusan gagal meraih poin, peluang Bagnaia untuk mempertahankan posisi atas bisa terus tergerus menjelang seri‑seri sisa di musim ini.
Bagnaia: “Kami Harus Bekerja Lebih Keras”
Bagnaia tak meredam kekesalannya. Ia menyebut performanya di San Marino “seperti mimpi buruk” dan menuntut evaluasi mendalam terhadap data performa motornya:
“Kami harus bekerja lebih keras. Ini tidak bisa, tidak bisa terjadi. Kami harus melihat banyak hal dalam data‑data ini dan memahami apa yang sedang terjadi; seseorang mesti menjelaskannya kepadaku.”
Bagnaia juga menyebut bahwa tes yang akan dilakukan hari Senin (15 September) di tempat yang sama sangat penting untuk menemukan solusi atas permasalahan GP25 yang kerap muncul selama musim ini.
Apa yang Selanjutnya?
- Evaluasi teknis: Ducati dan Bagnaia perlu mengecek setup motor, ban, dan data performa sprint & balapan utama agar dapat kembali kompetitif.
- Mental & psikologis: Mimpi buruk berkepanjangan bisa mempengaruhi kondisi mental pebalap. Dukungan tim dan pendekatan yang positif sangat krusial.
- Musim masih panjang: Meskipun tekanan meningkat, masih ada kesempatan untuk bangkit di sisa seri. Hasil positif di tes bisa menjadi momentum pembalikan situasi.