Film
Mongol Stres Ungkap Alasan Terima Peran Hendrik di “Gereja Setan”: Dari Pengalaman Pribadi ke Layar Lebar
Patrazone.com — Komika Mongol Stres akhirnya mengambil langkah besar di layar lebar. Dalam film horor spiritual Gereja Setan, ia akan berperan sebagai Hendrik, pemimpin sekte sesat. Keputusan ikut serta bukan karena bayaran besar, melainkan karena karakter ini punya kedekatan emosional baginya.
Kisah Nyata di Balik Film
- Film Gereja Setan terinspirasi dari pengalaman masa lalu Mongol Stres saat “tersesat” dalam komunitas sekte sesat, sebelum akhirnya bertobat.
- Meski begitu, bukan semua kisah dalam film ini persis seperti yang ia alami. Ada tambahan dari pengalaman mantan anggota sekte lain yang juga sudah bertobat, yang berbagai kisah nyata mereka disumbangkan ke naskah film.
Motivasi & Respons Mongol
- Mongol mengaku bahwa ia menerima tawaran ini bukan karena besaran honor. Menurutnya, ini adalah proyek yang bermakna: ingin menyampaikan pesan peringatan tentang bahaya penyimpangan iman dan sekte sesat.
- Menurut dia, skrip dan tim produksi sudah melakukan riset yang mendalam — ada adegan ritual, penggunaan altar, pentagram, susunan lilin, dan ornamen yang dibuat mirip seperti yang dialaminya. Ia sendiri ikut membantu mendesain detail‑adegan ritual tersebut agar terasa lebih menggambarkan kenyataan.
Sinopsis Singkat & Tayang di Bioskop
- Gereja Setan berkisah tentang Ribka (Kathleen Carolyne), seorang perempuan muda yang mengalami penolakan setelah hamil di luar nikah dan mengalami tragedi kehilangan. Dalam pelariannya, ia bertemu dengan Hendrik, pemimpin sebuah komunitas spiritual yang ternyata mengarah ke dunia ritual gelap dan sekte sesat.
- Film ini menyuguhkan konflik batin, suasana horor spiritual, hingga perjalanan pertobatan.
- Gereja Setan akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 11 September 2025.
Nilai Tambah & Harapan
- Ini adalah peran utama Mongol di film layar lebar, momen yang sudah lama ditunggunya.
- Produksi film juga menjadikan karya ini bukan sekadar horor—ada pesan moral, spiritual, dan edukasi untuk masyarakat agar lebih waspada terhadap ajaran sesat.
