Internasional

“Waktunya Telah Tiba”, Prancis Akui Negara Palestina, PBB: Menolaknya Adalah Hadiah bagi Ekstremis

Patrazone.com — Suasana haru dan penuh semangat menyelimuti Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Palestina, yang digelar di Aula Majelis Umum PBB, New York. Dalam forum bersejarah itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengumumkan pengakuan negaranya atas Negara Palestina.

“Waktunya telah tiba. Waktu untuk perdamaian telah tiba karena kita hanya tinggal selangkah lagi dari tidak lagi mampu meraih perdamaian,” tegas Macron yang disambut tepuk tangan meriah dari para delegasi dunia.

Pengakuan resmi ini merupakan bagian dari langkah strategis Prancis dan sekutunya, termasuk Arab Saudi, yang menjadi pelopor konferensi internasional ini, guna mendorong solusi damai atas konflik Israel–Palestina.


PBB: Menolak Palestina = Memberi Hadiah untuk Ekstremisme

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menegaskan bahwa kegagalan mengakui Negara Palestina hanya akan memperpanjang konflik dan menguntungkan kelompok ekstremis.

“Menolak Palestina sama saja dengan memberi hadiah bagi ekstremis di seluruh dunia,” ujar Guterres lantang.

Ia juga mengkritik keras agresi Israel di Gaza dan pencaplokan wilayah Tepi Barat yang terus berlangsung. Menurut Guterres, tidak ada satupun hukum internasional yang membenarkan hukuman kolektif, pembersihan etnis, atau blokade kemanusiaan seperti yang kini terjadi di Gaza.


Macron: Palestina Adalah Bangsa dengan Martabat

Presiden Macron menyebut pengakuan Palestina bukan hanya soal politik, tetapi soal keadilan sejarah.

“Palestina adalah bangsa yang tak pernah mengucapkan selamat tinggal pada harapan. Bangsa yang memiliki sejarah, akar, dan martabat yang kuat,” ucapnya mengutip penyair Palestina Mahmoud Darwish.

Meski Macron tetap mengecam serangan Hamas 7 Oktober 2023 sebagai “terorisme brutal”, ia menegaskan bahwa penderitaan warga sipil Gaza tidak bisa dijadikan collateral damage.

“Tidak ada yang membenarkan perang yang sedang berlangsung di Gaza. Semuanya mendorong kita untuk mengakhirinya secara definitif,” ujar Macron.


Dukungan Dunia Menguat: Deretan Negara Akui Palestina

Keputusan Prancis memperkuat arus global yang mulai bergerak menuju pengakuan penuh atas negara Palestina. Negara-negara seperti:

  • Portugal
  • Kanada
  • Australia
  • Malta
  • Luksemburg
  • Belgia
  • Monako
  • San Marino
  • Andorra
  • Inggris (salah satu anggota G7 pertama yang mengakui Palestina)

…telah memberikan dukungan resmi terhadap solusi dua negara.


AS Tolak Visa Delegasi Palestina, PBB Tetap Buka Panggung untuk Abbas

Ironisnya, Amerika Serikat, yang dikenal sebagai sekutu kuat Israel, dilaporkan menolak memberikan visa kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan 80 delegasi lainnya untuk hadir langsung di New York.

Namun, PBB tetap membuka ruang partisipasi. Abbas diberi kesempatan menyampaikan pidato pentingnya secara virtual di hadapan forum internasional.


Arab Saudi & Mesir Ambil Peran Sentral

Selain Prancis, Arab Saudi juga mendesak pengakuan penuh atas Negara Palestina dan menuntut diakhirinya agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat. Sementara itu, Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, mengumumkan kesiapan Mesir menjadi tuan rumah Konferensi Rekonstruksi Gaza, segera setelah gencatan senjata dicapai.

“Mesir siap memobilisasi dana internasional dan menjadi pusat upaya rekonstruksi Arab-Islam di Gaza,” tegas Madbouly.


Momentum Dunia untuk Palestina

Konferensi Internasional ini menandai titik balik penting. Dunia mulai menyadari bahwa solusi dua negara bukan lagi sekadar wacana, melainkan keharusan moral dan politik.

PBB, Prancis, dan banyak negara lain kini bersatu dalam satu suara:
🔹 Waktunya Palestina diakui.
🔹 Waktunya perdamaian diraih.
🔹 Waktunya Gaza diselamatkan.

author avatar
Patrazone

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button