Patrazone.com – Perusahaan teknologi pengembang ChatGPT, OpenAI, kembali mencatat tonggak sejarah baru. Valuasi perusahaan ini dikabarkan menembus angka fantastis, yakni US$500 miliar atau sekitar Rp7.750 kuadriliun (kurs Rp15.500 per dolar AS).
Kenaikan valuasi ini terjadi setelah OpenAI merampungkan penjualan saham sekitar US$6,6 miliar (Rp102,3 triliun) dalam transaksi pasar sekunder kepada sejumlah investor besar.
Valuasi Meroket, Penjualan Saham Jadi Katalis
Dikutip dari CNA, valuasi OpenAI meningkat signifikan dari sebelumnya US$300 miliar (Rp4.650 kuadriliun). Aksi ini merupakan hasil penjualan saham oleh para karyawan kepada konsorsium investor, termasuk Thrive Capital, SoftBank, Dragoneer Investment Group, MGX dari Abu Dhabi, dan T. Rowe Price.
Tak hanya itu, OpenAI disebut telah mengizinkan penjualan saham lebih lanjut di pasar sekunder hingga US$10 miliar (sekitar Rp155 triliun). Penjualan ini memperkuat posisi investor yang sebelumnya telah menanamkan modal dalam putaran pendanaan primer senilai US$40 miliar.
Lompatan Pendapatan dan Persaingan AI Global
Menurut laporan Reuters pada Agustus 2025, OpenAI mencatat pendapatan sebesar US$4,3 miliar hanya dalam paruh pertama tahun ini. Angka ini naik sekitar 16% dibandingkan total pendapatan sepanjang tahun 2024.
Pertumbuhan cepat ini terjadi di tengah kompetisi ketat antar raksasa teknologi global dalam merekrut talenta kecerdasan buatan (AI). Perusahaan seperti Meta bahkan berinvestasi miliaran dolar untuk merekrut CEO muda Alexandr Wang dari Scale AI guna memimpin unit superintelligence mereka.
Proyek Stargate: Investasi AI Raksasa Senilai Rp6.642 Triliun
OpenAI bersama Oracle dan SoftBank juga tengah membangun lima pusat data AI baru di bawah proyek Stargate, platform infrastruktur AI utama mereka. Proyek ini diproyeksikan menyerap investasi lebih dari US$400 miliar atau sekitar Rp6.642 triliun dalam tiga tahun ke depan.
Kapasitas yang dikembangkan akan mencapai hampir 7 gigawatt, mempercepat target OpenAI untuk menuntaskan komitmen pembangunan infrastruktur senilai US$500 miliar (Rp8.302 triliun) demi mencapai kapasitas total 10 gigawatt pada akhir 2025.
Tiga lokasi data center telah diumumkan: Shackelford County (Texas), Doña Ana County (New Mexico), dan satu lokasi di Midwest yang akan diungkap kemudian.
Kemitraan Strategis dan Ekspansi Infrastruktur
Pada Juli 2025, OpenAI dan Oracle juga meneken perjanjian untuk mengembangkan kapasitas tambahan sebesar 4,5 gigawatt, dengan nilai kemitraan lebih dari US$300 miliar atau sekitar Rp4.981 triliun untuk lima tahun ke depan.
Kolaborasi ini menegaskan ambisi OpenAI untuk memimpin pengembangan infrastruktur AI global, sekaligus memperkuat posisinya sebagai perusahaan AI dengan nilai pasar tertinggi saat ini.
OpenAI, Dari ChatGPT ke Ekspansi Superkomputer Global
Kinerja dan agresivitas OpenAI dalam membangun ekosistem AI, memperluas lini produk, dan menarik investasi besar-besaran menjadikannya pemain utama dalam revolusi teknologi global.
Dari peluncuran ChatGPT hingga pembangunan data center raksasa, langkah-langkah strategis OpenAI jelas menunjukkan bahwa masa depan kecerdasan buatan kini bukan lagi sekadar wacana, melainkan sudah menjadi kekuatan nyata yang tengah dibangun secara masif.