Ternyata Manusia Punya ‘Indra Keenam’ Tersembunyi, Apa Itu Interosepsi?

Patrazone.com – Selama ini, kita diajarkan bahwa manusia memiliki lima indra utama: penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Namun, para ilmuwan kini mengungkap satu lagi indra penting yang selama ini tersembunyi—interosepsi.
Interosepsi atau interoception adalah kemampuan tubuh untuk merasakan dan memproses sinyal dari organ dalam, seperti rasa lapar, haus, atau detak jantung yang meningkat saat cemas. Berbeda dengan lima indra lain yang memiliki organ sensorik khusus, interosepsi bekerja melalui jaringan saraf yang tersebar di seluruh tubuh.
“Interosepsi sangat mendasar bagi hampir setiap aspek kesehatan manusia, namun selama ini belum banyak dipelajari,” kata Profesor Xin Jin, pemimpin tim peneliti dari Amerika Serikat, dikutip dari Daily Mail, Kamis (16/10/2025).
Indra Keenam yang Terabaikan
Meskipun konsep interosepsi pertama kali dikenalkan pada awal abad ke-20 oleh ahli saraf Inggris, Charles Sherrington, gagasan ini sempat diabaikan dalam dunia medis. Baru dalam satu dekade terakhir, para peneliti kembali memberi perhatian serius terhadap fungsi vital ini.
Yang membedakan interosepsi dengan indra lainnya adalah jalurnya. Neuron sensorik yang membawa sinyal tubuh ini menjalar melalui organ-organ seperti jantung, paru-paru, lambung, dan ginjal—tanpa batas anatomi yang jelas. Karena itu, banyak yang menyebutnya sebagai “indra keenam yang tersembunyi.”
“Neuron-neuron ini berperan penting dalam menyampaikan informasi tentang kondisi dalam tubuh ke otak, yang kemudian membantu menjaga keseimbangan fungsi organ vital,” lanjut Profesor Jin.
Langkah Besar Dunia Medis
Dengan dukungan dana penelitian baru, tim ilmuwan berencana untuk memetakan sistem sensorik internal ini secara menyeluruh. Mereka akan membuat atlas pertama dunia yang menggambarkan bagaimana jaringan saraf interoseptif bekerja dan berkomunikasi dengan otak.
Penelitian ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pemahaman penyakit yang berkaitan dengan disfungsi tubuh, termasuk gangguan kecemasan, depresi, hingga gangguan makan.
“Dengan memahami peta sistem ini, kita bisa tahu bagaimana otak menjaga keseimbangan tubuh, apa yang membuatnya terganggu, dan bagaimana cara memulihkannya,” kata Jin.