Pendapatan BYD Melesat Rp 1.273 Triliun di 2025, Investasi R&D Gila-gilaan
Patrazone.com – Produsen mobil listrik asal China, BYD, mencatatkan kinerja keuangan yang impresif pada tiga kuartal pertama 2025. Pendapatan perusahaan mencapai Rp 1.273 triliun, didorong oleh penjualan kendaraan listrik yang terus meningkat.
BYD melaporkan pendapatan sebesar 566,27 miliar yuan (sekitar Rp 1.273 triliun) pada tiga kuartal pertama 2025. Angka ini naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan menjadi rekor pendapatan baru bagi perusahaan.
Laba bersih BYD mencapai 7,82 miliar yuan pada kuartal ketiga, meningkat 23 persen dibandingkan kuartal kedua. Margin kotor perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 1,6 persen.
Investasi R&D Gila-gilaan:
BYD tak hanya fokus pada penjualan, tetapi juga gencar berinvestasi di bidang riset dan pengembangan (R&D). Biaya R&D BYD mencapai 43,75 miliar yuan (sekitar Rp 98,4 triliun) pada tiga kuartal pertama 2025, melampaui laba bersih perusahaan.
“BYD tetap menjadi produsen mobil A-share dengan pengeluaran R&D tertinggi, dengan total investasi kumulatif melebihi 220 miliar yuan (sekitar Rp 495 triliun),” tulis laporan Securities Daily.
Penjualan Mobil Listrik Lampaui Tesla:
BYD melaporkan penjualan global sebanyak 3,26 juta unit kendaraan pada sembilan bulan pertama 2025, naik 18,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 1,61 juta unit merupakan kendaraan listrik murni.
Angka ini melampaui penjualan kendaraan listrik Tesla pada periode yang sama, yang tercatat sebesar 1,22 juta unit.
Ekspansi Global:
BYD terus melakukan ekspansi global dengan mengirimkan 701.600 unit kendaraan ke 117 negara dan wilayah pada Januari-September 2025. Total ekspor kumulatif BYD telah melampaui 700.000 unit.



