Patrazone.com – Finlandia menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di pusat data (data center) Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan bilateral antara Presiden Finlandia Alexander Stubb dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Afrika Selatan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Wapres Gibran menghadiri sejumlah pertemuan bilateral dengan kepala negara dan organisasi internasional, termasuk Perdana Menteri Ethiopia, Perdana Menteri Vietnam, Presiden Angola, Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO), dan Sekretaris Jenderal UNCTAD.
“Seperti Finlandia, negara dengan teknologi tinggi, mereka berminat untuk masuk di data center dan sektor telekomunikasi,” ujar Airlangga dalam konferensi pers dari Johannesburg, Minggu (23/11).
Kerja Sama di Sektor Pertanian
Selain Finlandia, dua negara Afrika, Ethiopia dan Angola, juga menyatakan minatnya bekerja sama dengan Indonesia di sektor pertanian. Menurut Airlangga, PM Ethiopia dan Presiden Angola meminta kesempatan untuk mengunjungi Indonesia guna mendalami peluang kerja sama, terutama di bidang pertanian dan derivatif kelapa sawit.
“Beberapa investor Indonesia sudah masuk di Ethiopia, lima sampai enam perusahaan. Mereka membutuhkan dukungan dari Indonesia, khususnya di sektor pertanian,” jelas Menko Perekonomian.
Nota Kesepahaman BUMN dengan Mitra Internasional
Dalam KTT G20, terdapat sejumlah nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh dua BUMN Indonesia dengan mitra internasional di Afrika Selatan. Salah satunya terkait pendirian fasilitas bahan ledak oleh PT Dahana (Persero) yang berada di bawah Holding Industri Pertahanan DEFEND ID.
Selain itu, kerja sama di sektor hulu migas juga tengah dibahas, dengan perkiraan investasi sekitar US$2,6 miliar, yang masih berada pada tahap studi lanjutan antara Pertamina dan mitranya.
Airlangga menekankan, seluruh hasil pertemuan ini akan diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk ditindaklanjuti, termasuk kemungkinan kunjungan pendahuluan menteri terkait ke Ethiopia dan Angola.
