Patrazone.com – Anggota Komisi VI DPR RI Rizal Bawazier menyatakan keprihatinannya atas kondisi lahan pertanian di Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Batang, yang kembali terendam rob pada Jumat (28/11/2025). Ia menegaskan perlunya langkah cepat sekaligus solusi jangka panjang untuk menyelamatkan lahan pesisir yang terus menyusut akibat abrasi dan air pasang.
“Kita desak terus untuk tanggul raksasa supaya bisa dapat prioritas,” ujar Rizal saat meninjau lokasi. Menurut dia, kawasan Pantura—mulai Batang Barat, Pekalongan, hingga Ulujami Pemalang—tidak lagi punya waktu menunggu untuk penanganan rob yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Dorong Giant Seawall dan Penanganan Mendesak
Rizal menyebut ada dua langkah prioritas yang akan ia kawal. Pertama, mempercepat pembangunan giant seawall sebagai solusi permanen penahan rob. Kedua, mengupayakan pekerjaan mendesak yang bisa dibantu melalui aspirasi anggota DPR.
“Sambil menunggu tanggul raksasa, kami lihat mana yang penting dan urgen untuk dikerjakan dulu. Minimal bisa kita bantu dari Anggota DPR,” katanya.
Untuk jangka pendek, ia akan mendorong perbaikan tanggul atau talut di titik-titik kritis dan mengajukan percepatan bantuan ke BUMN dan Kementerian PUPR.
“Tanggul-tanggul ini akan kita usulkan ke BUMN untuk segera dibantu. Tanpa tanggul besar, infrastruktur yang dibangun bisa kembali terendam,” ujarnya.
Lahan Pertanian Menyusut Drastis
Kondisi sawah di Kesepuhan kini berada pada titik mengkhawatirkan. Kepala Kelurahan Kesepuhan Umar Winanto mengatakan, dari total 250 hektare lahan pertanian, lebih dari separuhnya—sekitar 130 hektare—sudah terdampak rob.
Bahkan, 100 hektare di antaranya mengalami kerusakan permanen dan tak lagi dapat ditanami. Sementara 30 hektare sisanya hanya bisa dipanen sekali dalam setahun pada musim tertentu.
“Rob sudah 10 tahun menghantam kawasan ini. Air biasanya naik tengah malam sampai dini hari dengan ketinggian mencapai lutut, bahkan menenggelamkan akses jalan,” jelas Umar.
Dampak tersebut memukul mata pencaharian sekitar 200 petani. Banyak di antara mereka terpaksa beralih menjadi buruh harian, tukang ojek, atau pekerja serabutan.
“Warga yang terdampak terpaksa mencari penghidupan lain,” ujarnya.
Usulan Penanganan dari Warga
Pihak kelurahan bersama kelompok tani telah mengusulkan tiga langkah penanganan utama:
- Percepatan pembangunan giant seawall
- Perbaikan talut sisi timur
- Peninggian jalan menuju area persawahan sebagai akses sekaligus tanggul darurat
Meski rob belum merambah permukiman, Umar khawatir dampaknya dapat meluas jika tidak ditangani segera.
“Pengalaman di desa tetangga, jarak antara lahan yang terendam dengan permukiman kini tinggal sekitar satu kilometer,” ujarnya.
