Studi Ungkap Makan Sendirian Bisa Picu Masalah Mental dan Fisik

Patrazone.com — Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa kebiasaan makan sendirian dapat berdampak serius pada kesehatan mental maupun fisik, terutama pada kelompok lansia. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Appetite setelah para peneliti dari Flinders University, Australia, meninjau 24 studi yang dilakukan dalam 20 tahun terakhir.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang sering makan sendirian lebih rentan mengalami pola makan buruk, kekurangan gizi, penurunan berat badan, hingga risiko lebih tinggi terhadap kerapuhan mental dibandingkan mereka yang makan bersama.
Makan Sendirian, Asupan Gizi Menurun
Salah satu temuan signifikan berasal dari Taiwan. Peneliti mencatat bahwa pria yang makan sendirian hanya mengonsumsi sayur sekitar dua kali sehari, sementara mereka yang makan bersama mampu mencapai dua setengah kali sehari.
“Perbedaannya sangat terlihat pada konsumsi buah dan sayur,” ungkap peneliti seperti dikutip Daily Mail, Minggu (30/11/2025).
Penurunan kualitas gizi juga terlihat pada lansia di Swedia. Mereka yang terbiasa makan sendirian tercatat empat kali lebih mungkin mengonsumsi makanan cepat saji dibandingkan mereka yang makan bersama anggota keluarga atau teman.
Risiko Makanan Cepat Saji: Tinggi Garam, Gula, dan Tekanan Darah
Kebiasaan makan junk food bukan hanya memperburuk pola makan, tetapi juga meningkatkan risiko gula darah tinggi, tekanan darah meningkat, serta masalah kesehatan kronis lainnya.
Menurut peneliti, kondisi tersebut diperburuk oleh faktor psikologis.
“Menyiapkan makanan bergizi terasa kurang berharga jika hanya untuk diri sendiri. Isyarat sosial yang biasanya mendorong kita mencoba makanan sehat juga hilang. Ditambah lagi beban kesepian memberikan dampaknya tersendiri,” jelas mereka.
Peran Keluarga dan Tenaga Kesehatan Sangat Penting
Untuk mencegah masalah ini berkembang, peneliti menyarankan agar dokter dan perawat menanyakan kebiasaan makan pasien lansia dalam pemeriksaan rutin. Kebiasaan makan ternyata dapat menjadi indikator awal kondisi psikologis dan kualitas hidup lansia.
Bagi keluarga, pesannya sederhana namun penting.
“Makan malam keluarga secara rutin atau sekadar janjian makan siang bisa sama pentingnya dengan apa yang disajikan di piring,” kata peneliti.



