Konsultasi

Dokter Ortopedi Ungkap Fakta: Cowok Tak Harus Duduk Ngangkang, Ini Penjelasannya

Patrazone.com — Kebiasaan sejumlah pengguna transportasi publik duduk dengan posisi agak ngangkang kerap memicu rasa tidak nyaman bagi penumpang lain. Selain memakan ruang, posisi duduk semacam itu dinilai mengganggu kenyamanan bersama. Meski tidak selalu, kebiasaan ini lebih sering dilakukan oleh laki-laki.

Lantas, apakah secara anatomi laki-laki memang harus duduk dengan posisi kaki lebih lebar?

Dokter ortopedi dr Benedictus Deriano, SpOT, AIFO-K menjelaskan bahwa ada perbedaan bentuk panggul antara laki-laki dan perempuan, namun hal itu tidak membuat cowok wajib duduk dengan posisi ngangkang.


Anatomi Panggul Berbeda, Tapi Bukan Alasan untuk Ngangkang

Menurut dr Ben, perbedaan struktur pinggul pada laki-laki dan perempuan terjadi karena fungsi reproduksi. Panggul perempuan cenderung lebih lebar agar mampu menjalankan proses kehamilan dan persalinan.

Namun, ia menegaskan, secara medis tidak ada bagian struktur tulang laki-laki yang “mengharuskan” duduk melebar.

“Pada laki-laki duduk, tidak ada bagian anatomi yang mengharuskan untuk lebih melebar,”
tegas dr Ben dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (5/12/2025).

Ia menyebut, laki-laki sangat memungkinkan untuk duduk normal tanpa risiko cedera atau gangguan kesehatan tertentu.


Pengguna Transportasi Publik: Biasanya Bukan Kesengajaan

Hal senada diungkapkan Zizu, pengguna setia KRL Commuter Line. Menurutnya, kebiasaan duduk ngangkang seringkali bukan tindakan yang disengaja. Berdasarkan pengalamannya, para penumpang biasanya akan langsung memperbaiki posisi duduk ketika diingatkan.

“Risih sih nggak terlalu. Bisa aja kita tinggal minta duduk,” ujarnya.

Zizu menilai komunikasi sopan tetap menjadi cara paling efektif untuk menjaga kenyamanan bersama di bangku panjang KRL.


Inti Masalah: Etika, Bukan Anatomi

Dari penjelasan dokter dan pengalaman penumpang, dapat disimpulkan bahwa persoalan duduk ngangkang lebih berkaitan dengan kesadaran dan etika menggunakan ruang publik, bukan faktor biologis.

Kesadaran untuk saling menghargai ruang di transportasi publik menjadi kunci terciptanya perjalanan yang lebih nyaman dan aman bagi semua penumpang.

author avatar
Patrazone

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button