BPS: Indonesia Berhenti Impor Beras Medium, Fokus pada Beras Premium dan Industri

Patrazone.com – Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi melakukan impor beras medium pada tahun 2025. Impor yang dilakukan saat ini hanya mencakup beras premium/khusus dan beras untuk kebutuhan industri.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa sepanjang Januari–Oktober 2025, Indonesia tidak melakukan impor beras medium. “Impor beras medium yang tercatat pada Januari sebesar 69,75 ribu ton hanyalah sisa kuota dari tahun 2024,” ungkap Amalia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (6/12).


Impor Beras Fokus pada Industri dan Horeka

Amalia menambahkan, sebagian besar impor beras merupakan broken rice atau beras pecah yang menjadi bahan baku industri, misalnya untuk bihun, tepung beras, dan bubur. Selain itu, impor juga mencakup beras premium seperti basmati dan hom mali, yang banyak digunakan oleh sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka) karena tidak diproduksi dalam negeri.

BPS mencatat volume impor beras sepanjang Januari–Oktober 2025:

“Jenis beras ini diperlukan oleh industri makanan dan horeka, bukan untuk konsumsi rumah tangga secara luas,” tegas Amalia.


Produksi Dalam Negeri Memadai

Selain mengurangi impor beras medium, BPS mencatat produksi beras nasional Januari–Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,79 juta ton, meningkat 4,17 juta ton (13,6 persen) dibandingkan periode sama tahun 2024.

Angka ini menunjukkan bahwa kebutuhan beras konsumsi masyarakat tetap terpenuhi dari produksi lokal, sementara impor dilakukan secara selektif untuk memenuhi kebutuhan industri dan segmen beras khusus.

Patrazone
Exit mobile version