The Popstar Rilis Lagu Baru “Penasaran”, Usung Vibes 90-an yang Bikin Nostalgia
Patrazone.com — Grup vokal The Popstar kembali menyapa penggemar dengan lagu terbarunya berjudul “Penasaran”, yang resmi dirilis pada Oktober 2025. Lagu ini menjadi bukti keseriusan grup yang digawangi Raffi Ahmad, Andre Taulany, Surya Insomnia, Desta, dan Dikta dalam menghidupkan kembali nuansa musik pop era 1990-an.
Setelah sukses mencuri perhatian lewat debut mereka di Pestapora 2024 dan perilisan single perdana “Menjaga Kamu” pada Agustus 2025, kini The Popstar kembali hadir dengan karya yang lebih ringan, ceria, dan penuh warna.
Lagu tentang Fase Naksir dan Rasa Penasaran
Lagu “Penasaran” ditulis oleh Deniz Ligia dan Iqbal Siregar, bercerita tentang perasaan suka yang muncul secara tiba-tiba — rasa deg-degan yang belum bisa dipastikan apakah itu cinta sejati atau sekadar euforia awal.
“Kadang kita ketemu seseorang yang bikin jantung berdebar, tapi belum tahu ini cinta sungguhan atau cuma perasaan sesaat,” ujar The Popstar dalam keterangan resmi.
Dengan lirik ringan dan aransemen yang catchy, “Penasaran” mengajak pendengar bernostalgia dengan melodi pop 90-an yang hangat, berpadu dengan sentuhan modern khas The Popstar.
Video Musik Warna-Warni Bernuansa Retro
Bersamaan dengan peluncuran lagunya, The Popstar juga merilis video musik bertema 1990-an yang penuh warna dan cerita jenaka. Video tersebut menampilkan kelima personel The Popstar yang berusaha menarik perhatian seseorang yang mereka sukai — lengkap dengan gaya busana retro dan koreografi yang menghibur.
“Penasaran” kini sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music.
Lagu Baru di November 2025
Menariknya, The Popstar juga mengonfirmasi tengah mempersiapkan single ketiga yang dijadwalkan rilis November 2025. Lagu ini disebut akan membawa warna musik berbeda dari dua karya sebelumnya, menandai langkah serius mereka di industri musik Indonesia.
Dengan karakter unik tiap personelnya, The Popstar berhasil menghadirkan nostalgia era 90-an dalam kemasan modern — membuat para pendengar tak hanya bernyanyi, tapi juga ikut “penasaran” dengan karya mereka selanjutnya.
