Google Mau Bangun Data Center AI di Luar Angkasa? Ini Tantangan Beratnya!
Patrazone.com – Google punya ide gila: membangun data center AI di luar angkasa! Tujuannya mulia, untuk menekan emisi dan tagihan listrik. Tapi, jangan salah, tantangannya segudang. Apa saja?
Google sedang mempertimbangkan langkah revolusioner: memindahkan infrastruktur AI ke luar angkasa. Data center AI di orbit rendah Bumi (LEO) dianggap sebagai solusi untuk mengurangi dampak lingkungan dan biaya energi yang selangit.
Namun, ide ini bukan tanpa halangan. Biaya angkut komponen menggunakan roket ke LEO diperkirakan mencapai 200 dolar AS per kilogram, menurut proyeksi Google dalam makalahnya.
“Biaya angkut memang menjadi tantangan utama. Tapi, kami yakin manfaatnya akan jauh lebih besar,” ujar [Nama Juru Bicara Google], seperti dikutip dari The Verge.
Selain biaya, ada sederet tantangan teknis yang harus diatasi:
– Panel Surya Super: Satelit yang membawa Tensor Processing Unit (TPU) harus dilengkapi panel surya dengan kemampuan delapan kali lebih besar dari panel di Bumi.
– Komunikasi Kilat: Satelit-satelit harus berkomunikasi dengan kecepatan transfer data puluhan TB/s.
– Radiasi Ekstrem: TPU harus tahan terhadap radiasi tingkat tinggi di luar angkasa.
Google memperkirakan biaya peluncuran dan operasional data center di luar angkasa baru akan sebanding dengan biaya energi data center di Bumi pada pertengahan 2030-an.
Uji Coba di Orbit pada 2027
Saat ini, Google berencana meluncurkan prototipe satelit pada 2027 bersama perusahaan Planet. Tujuannya adalah menguji perangkat keras di orbit dan mengumpulkan data untuk pengembangan lebih lanjut.
Membangun data center AI di luar angkasa adalah ide yang ambisius dan penuh tantangan. Namun, jika Google berhasil mengatasi semua kendala, ini bisa menjadi terobosan besar dalam dunia teknologi dan lingkungan.



